Bola.com, Jakarta Arema FC dan Persik Kediri layak dilabeli jago tandang di awal BRI Liga 1 2024/2025. Bahkan hingga pekan kedelapan, Persik berhasil melesat ke posisi keempat klasemen sementara.
Uniknya, dari 14 poin yang telah dikumpulkan Macan Putih 10 angka diperoleh di luar kandang dengan seri atas Barito Putera. Tiga poin absolut dari PSS, Persis, dan terakhir Dewa United FC.
Baca Juga
Advertisement
Menariknya lagi adalah kemenangan atas Dewa United FC di Stadion Pakansari Bogor, Kamis (17/10/2024) lalu. Pelatih Persik Marcelo Rospide membawa skuad dalam kondisi tak ideal karena banyak pemain andalan dibekap cedera.
Ironisnya rekor tandang Persik Kediri belum seimbang dengan hasil di kandang sendiri. Ze Valente dkk. justru dua kali ditundukkan Bali United dan juara Liga 2 2023, PSBS Biak. Persik juga dipaksa imbang tanpa gol oleh tim promosi lainnya, Malut United.
Marcelo Rospide harus terus memperbaiki performa tim asuhannya jika ingin terus bertengger di papan atas. Tapi sampai kapan bisa bertahan? Berikut kiat yang dilakukan arsitek asal Brasil itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manuver Jitu Saat Darurat
Salah satu kepiawaian Rospide adalah meracik taktik dan formasi baru ketika kondisi tim sedang dalam keadaan darurat. Manuver itu sering dilakukan karena ada pemain yang cedera atau mengubah taktik saat pertandingan berjalan.
Eksperimen Rospide gagal saat dipermalukan PSBS 0-1 di kandang. Dia mensiasati absennya Yusuf Meilana, Nuri Fasya, dan Majed Osman yang cedera dengan memasang pemain lain.
Tapi ujicoba itu malah membawa korban baru cederanya Agil Munawar. Bek kanan senior ini juga bikin kesalahan handsball yang tak disengaja yang berakibat hukuman penalti.
Tapi kesalahan itu ditebus Rospide dengan menggebuk Dewa United FC 2-3 di Bogor. Dia mengambil risiko menempatkan Dede Sapari yang sejatinya bek kiri digeser ke kanan. Namun hasilnya luar biasa.
Advertisement
Formula Tak Biasa di Tengah
Rospide juga mencoba formula baru dengan memasang tiga gelandang sekaligus, Ze Valente, Ousmane, dan Rohit Chand di tengah. Dia mengorbankan Bayu Otto yang selama ini agresif sebagai gelandang serang.
Padahal pada pertandingan sebelumnya, Ousmane Fane dan Rohit Chand yang berkarakter bertahan selalu bergantian masuk lapangan. Tapi formasi ini membuat Persik sangat menguasai sektor vital itu.
Terobosan sukses lainnya adalah memainkan Riyatno Abiyoso. Eks Persela ini dipaksa beroperasi di sayap kanan. Karena posisi kiri telah dikuasai Ezra Walian. Namun di luar dugaan, Abiyoso malah tampil meledak. Dia mencetak brace ke gawang Dewa United FC.
Persib dan PSM Jadi Sandungan
Racikan Rospide akan diuji dua tim berlabel juara Liga 1 pada dua pekan beruntun berikutnya. Persik akan menjamu Persib, disusul lawatan ke markas PSM.
Laga kontra Persib akan jadi beban berat. Bersama Persebaya dan Borneo FC, Maung Bandung termasuk tim yang sama sekali belum tersentuh kekalahan. Penggawa Persik harus mampu membuang sugesti tiga kegagalan di kandang.
Jika gagal lagi di Kediri, mental pemain Persik bisa makin terpuruk lawan Juku Eja. Tapi selama ini, Marcelo Rospide punya modal rekor bagus atas PSM. Bahkan mereka sempat mempecundangi pasukan Bernardo Tavares di rumah mereka sendiri.
Jika berhasil menjinakkan Maung Bandung dan PSM, maka Persik bakal sulit dibendung lagi. Prestasi Persik musim ini memang di luar dugaan. Pasalnya pada tiga musim sebelumnya juara Indonesia 2003 dan 2006 ini selalu terseok-seok di awal kompetisi.
Advertisement