Cerita Dokter Persebaya Selamatkan Gelandang Persib yang Pingsan di Lapangan

Keputusan Ridhoi untuk membantu penanganan medis mendapat banyak pujian. Pasalnya, dia ikut membantu memberikan penanganan medis pemain lawan dalam laga yang berjalan sengit itu.

"Saya dan Dani langsung lari ketika Tyronne jatuh dengan tidak sadar diri. Yang pertama kali kami lakukan memastikan jalan napas tidak tertutup karena lidah sempat tertelan, Dani membantu membuka mulut dan memposisikan miring badan karena mulut susah untuk dibuka," tutur Ridhoi.

"Kemudian saya membangunkan Tyronne dengan menekan tulang mediastinum-nya dan akhirnya dia membuka mata. Saat tim medis persib datang kami membantu asistensi untuk menjaga posisi Tyronne tetep in line karena takut ada trauma di kepala dan leher," ungkapnya.

"Juga mengecek dan memastikan nadi Tyronne masih ada dan kuat angkat. Alhamdulillah, Tyronne ditandu keluar ke ruang medis dengan sadar walau masih tidak seratus persen. Kami dapat kabar setelah pertandingan kondisi Tyronne baik-baik, sudah sadar penuh GCS 456," tutur dokter alumnus Universitas Airlangga itu.

GCS (Glasgow Coma Scale) 456 adalah istilah medis yang menunjukkan pasien sudah sadar seratus persen, penglihatan, verbal, dan motorik, sudah berfungsi baik.

Pada akhirnya, Persib berhasil menang 2-0 berkat gol yang dicetak Edo Febriansah (22') dan Ciro Alves (71'). Ini juga tak lepas dari peran Tyronne del Pino yang memborong dua assist untuk dua gol kemenangan Persib tersebut.

Sayangnya, hasil ini pertandingan ini membuat Persebaya menelan kekalahan pertama musim ini. Namun, tim asal Kota Pahlawan itu untuk sementara masih menduduki puncak klasemen dengan 17 poin dalam delapan pertandingan.