Bola.com, Semarang - Posisi pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, berada dalam tekanan menyusul performa buruk anak asuhnya di BRI Liga 1 2024/2025. Sejauh ini, Tim Mahesa Jenar tak kunjung memperlihatkan sinyal kebangkitan.
Yang terbaru, PSIS Semarang harus mengakui keunggulan Persija Jakarta pada pekan ke-8 BRI Liga 1 2024/2025. Mereka tumbang dua gol tanpa balas saat bermain di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (17/10/2024).
Baca Juga
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Mengenal Pemain Eks Lazio dan AS Roma yang Diincar PSIS: Bek Tangguh Jebolan Timnas Argentina
Advertisement
Kekalahan ini sekaligus melanjutkan tren tanpa kemenangan PSIS. Tim asal Kota Lumpia itu sudah gagal meraih hasil positif pada lima pertandingan terakhir dengan catatan empat kekalahan dan satu hasil imbang.
Akibatnya, posisi PSIS Semarang di tangga klasemen semakin melorot. Kini, mereka berada di peringkat ke-14 dengan koleksi tujuh poin dari delapan laga. Performa yang terus menukik tersebut turut mengancam posisi Gilbert Agius sebagai pelatih kepala.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekanan Semakin Besar
Gilbert Agius mengakui, catatan buruk yang diukir PSIS Semarang pada lima laga ini membuat posisinya berada dalam tekanan. Padahal, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengakhiri tren buruk tersebut.
“Saya pikir, pelatih yang saat ini berada di puncak klasemen menghadapi tekanan. Pekerjaan kami sebagai pelatih selalu dihadapkan pada situasi di bawah tekanan,” kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.
“Apalagi, ketika berada dalam tren tanpa kemenangan, tekanannya semakin besar. Saya tahu, ada tekanan besar yang kami hadapi. Saya berusaha membantu meningkatkan performa tim sebisa saya,” tambahnya.
Advertisement
Terima Segala Keputusan
Dengan semakin besarnya tekanan yang dihadapi, pelatih asal Malta itu siap menerima segala keputusan yang akan diambil manajemen. Kalaupun bakal dicopot dari posisinya, Gilbert bakal bersikap legawa.
Yang jelas, saat ini ia tengah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan PSIS Semarang ke jalur kemenangan. Yang terdekat, PSIS akan melakoni laga tandang ke markas Madura United pada pekan ke-9.
“Jika seseorang nantinya menganggap saya tidak lagi layak melanjutkan pekerjaan ini dan mengambil keputusan, saya harus menerimanya. Saya pastikan bahwa saat ini saya berusaha melakukan yang terbaik,” ucap dia.
Jalur Kemenangan
Momentum PSIS Semarang untuk memutus tren buruk ini tersaji pada pekan ke-9. Sebab, Madura United menjadi kontestan yang paling berpotensi menjadi incaran kemenangan Mahesa Jenar pada laga ini.
Pasalnya, Laskar Sappe Kerrab punya rekor yang jauh lebih buruk. Tim asal Pulau Garam itu tak kunjung meraih kemenangan pada delapan laga ini. Hasilnya, mereka terdepak di dasar klasemen dengan koleksi tiga poin.
Advertisement