Bola.com, Jakarta - Dua duel berat menanti, dan pertanyaannya mampukah Timnas Indonesia memetik angka? Semua berpulang kepada strategi apa yang akan dimainkan Shin Tae-yong sebagai pelatih.
Adalah Jepang dan Arab Saudi yang menantang Timnas Indonesia, bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 dan 19 November 2024.
Baca Juga
Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir Jadi Pelatih Striker Timnas Indonesia setelah Tersingkir dari Piala AFF 2024
Erick Thohir: Dengan Kualitas Pelatih dan Pemain Hari Ini, Seharusnya Timnas Indonesia Bisa Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
Advertisement
Kedua laga nanti menjadi sangat penting, mengingat Jay Idzes dkk. pada laga terakhir takluk 1-2 dari Timnas China dalam lawatan ke Qingdao Youth Football Stadium (15/10/2024).
Kekalahan di matchday 4 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu merupakan kekalahan pertama setelah pada tiga laga sebelumnya, yakni melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain semuanya berakhir imbang.
Kekalahan dari China tersebut sekaligus menjadikan Shin Tae-yong sebagai sasaran kritikan. Bagaimana tidak, STY melakukan banyak perombakan di starting XI dibandingkan laga kontra Bahrain (10/10/2024).
Masih menerapkan formasi 3-4-3; Shayne Pattynama, Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-On, serta Witan Sulaeman dipercaya sebagai starter. Mereka menggantikan Jordi Amat, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Malik Risaldi.
Pada laga melawan China, Asnawi Mangkualam ditunjuk sebagai kapten Timnas Indonesia, yang dalam beberapa pertandingan selalu diemban Jay Idzes.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Strategi Tak Berjalan Sesuai Harapan
Strategi tak berjalan sesuai harapan. Minus Thom Haye di lini tengah membuat Skuad Garuda miskin kreasi di sepanjang babak pertama. Duet Ivar Jenner - Nathan Tjoe-A-On terlihat kepayahan memenangkan duel serta mengalirkan bola dari lini tengah.
Witan Sulaeman yang beroperasi di sisi kanan serangan, pun Asnawi Mangkualam selaku bek sayap kerap kalah cepat dan pergerekan keduanya gampang ditebak lalu dikunci.
STY sadar betul kalau strateginya tumpul. Terbukti, jelang bergulirnya babak kedua, ia melakukan banyak pergantian. Mees Hilgers digantikan Thom Haye, Shayne Pattynama digantikan oleh Rizky Ridho, dan Witan Sulaeman digantikan Marselino Ferdinan.
Memasuki menit ke-85, giliran Asnawi Mangkualam serta Ivar Jenner yang ditarik keluar. Pratama Arhan dan Malik Risaldi masuk.
Pergantian sejumlah pemain membuat lini serang Indonesia makin variatif. Hasilnya, pada menit ke-86 Thom Haye mampu memecah kebuntuan. Sayang, gol yang tercipta dari skema lemparan ke dalam itu tak mampu menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.
Advertisement
Fokus Lini Depan dan Rotasi
Lantas, bagaimana melawan Jepang dan Arab Saudi? Apa yang harus dilakukan Shin Tae-yong?
Menurut mantan pemain Timnas Indonesia, Patar Tambunan, STY harus fokus kepada lini depan mengingat Jepang dan Arab Saudi diperkuat bek-bek tangguh, para penyerang yang akan dimainkan nanti harus punya banyak kreasi.
"Kreasi kita di depan masih sangat kurang, bahkan enggak ada," kata Patar Tambunan via kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali.
"Termasuk bagaimana bisa membongkar pertahanan lawan yang cukup rapat. Saya pikir itu yang harus bisa dipecahkan oleh tim pelatih saat ini," imbuh Patar Tambunan, legenda yang ikut memenangkan medali emas sepak bola SEA Games 1987.
Sejak menukangi Timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong memang kerap gonta-ganti formasi. Selain 4-3-3, eks pembesut Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini juga kerap menerapkan skema 3-5-2 atau 4-4-2.
Bisa jadi, perubahan-perubahan itu karena Skuad Garuda kelebihan banyak stok pemain, ekses dari program naturalisasi yang terus digeber PSSI.
Rotasi pun tak terelakkan, bahkan dalam jangka pendek sekali pun. Saat pertandingan kontra Timnas Filipina di putaran kedua kualifikasi misalnya, Calvin Verdonk yang baru bergabung dimainkan sebagai penyerang sayap dalam formasi 3-5-2. Padahal, sejatinya, Calvin Verdonk merupakan fullback.
Lalu Rafael Struick, di timnas senior, ia diplot sebagai striker. Sementara, di Timnas Indonesia U-23, ia sering kali berperan sebagai gelandang serang atau winger.
Harus Dapat Poin
Harus diakui, sejauh ini STY belum mendapatkan striker murni yang ia inginkan, sosok tombak yang mampu bertarung dengan kemampuan wahid untuk memburu banyak gol.
Timnas Indonesia sebenarnya punya Hokky Caraka dan Dimas Drajad di bangku cadangan. Akan tetapi, keduanya masih belum bisa meyakinkan STY dalam beberapa laga.
Nah, kembali lagi jelang bentrok kontra Jepang dan Arab Saudi, fans loyak Timnas Indonesia menanti dengan penuh tanya strategi seperti apa yang akan dilakukan STY.
Meski enggan mengungkapkan strateginya, Shin Tae-yong berjanji bisa merealisasikan target.
"Kami harus melakukan persiapan yang jauh lebih sempurna dan baik. Bagaimana pun caranya, kami harus mendapatkan poin," katanya, tegas.
Advertisement
Klasemen Grup C Putaran Ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia
Hasil Matchday 1
- Australia Vs Bahrain 0-1
- Jepang Vs China 7-0
- Arab Saudi Vs Timnas Indonesia 1-1
Hasil Matchday 2
- China vs Arab Saudi 1-2
- Timnas Indonesia vs Australia 0-0
- Bahrain vs Jepang 0-5
Hasil Matchday 3
- Australia vs China 3-1
- Bahrain vs Timnas Indonesia 2-2
- Arab Saudi vs Jepang 0-2
Hasil Matchday 4
- Jepang Vs Australia 1-1
- China Vs Indonesia 2-1
- Arab Saudi Vs Bahrain 0-0
Klasemen Grup C
Pos | Tim | Play | Win | Draw | Lost | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jepang | 4 | 3 | 1 | 0 | 15-1 | 10 |
2 | Australia | 4 | 1 | 2 | 1 | 4-3 | 5 |
3 | Arab Saudi | 4 | 1 | 2 | 1 | 3-4 | 5 |
4 | Bahrain | 4 | 1 | 2 | 1 | 3-7 | 5 |
5 | Indonesia | 4 | 0 | 3 | 1 | 4-5 | 3 |
6 | China | 4 | 1 | 0 | 3 | 4-13 | 3 |
*Klasemen per Selasa, 16 Oktober 2024 pukul 03.30 WIB