Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia di bawah racikan Shin Tae-yong dengan gemilang melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, tim Merah-Putih bisa tampil di Piala Dunia Amerika Serikat dua tahun lagi.
Saat ini, Timnas Indonesia bersaing sengit di Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China. Maarten Paes dkk. untuk sementara berada di urutan kelima dengan nilai tiga, tertinggal tujuh poin dari Jepang sebagai pemuncak klasemen.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Pratama Arhan: Pemain Pertama Timnas Indonesia yang Menyentuh 50 Caps di Era Shin Tae-yong
Advertisement
Namun Timnas Indonesia masih bisa bersaing memperebutkan posisi runner-up yang dapat lolos otomatis ke Piala Dunia, atau lewat jalur putaran keempat dengan finish di peringkat 3 atau 4.
Dalam empat pertandingan yang dijalani, skuad Garuda mampu menahan imbang Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), Bahrain (2-2), dan terakhir kalah ddari China (1-2). Dua laga di periode November mendatang akan bersua Jepang dan Arab Saudi.
Perkembangan apik Timnas Indonesia ikut menarik perhatian Jacksen F. Tiago. Pria asal Brasil yang malang melintang sebagai pemain maupun pelatih di Liga Indonesia. Ia berpendapat skuad STY makin berprestasi dan layak diperhitungkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peran STY dan Pemain Keturunan
Jacksen F. Tiago pernah menjadi pemain hebat di Petrokimia Putra dan Persebaya Surabaya. Sementara di karier kepelatihan, ia sukses menukangi Persebaya, Persipura Jayapura, Barito Putera, hingga Persis Solo.
Pria 56 tahun itu mengaku selalu mengikuti kiprah Timnas Indonesia yang kini sedang berjuang keras menuju Piala Dunia 2026. Ia tak membantah tangan dingin Shin Tae-yong membuat penampilan tim Merah-Putih berubah drastis.
"Kalau saya lihat performa Timnas Indonesia di ronde ketiga saya sudah prestasi yang cukup baik. Seperti yang selalu saya katakan, STY bisa mengangkat aspirasi masyarakat Indonesia yang begitu tinggi dengan hadirnya beliau dan pemain naturalisasi dan harapannya bisa lolos dengan mudah," ujar Jacksen di kanal Youtube Bincang Bareng Binder.
"Perlu diingat, saingan kita cukup banyak dari negara lain, Australia, Jepang, Arab Saudi sudah punya sejarah langganan di Piala Dunia."
Tapi 4 kali laga Timnas Indonesia cukup dominan, yang masih jadi titik lemah adalah kesulitan mencetak gol atau memanfaatkan peluang. Ini adalah masa sepak bola Indonesia paling tangguh di mata saya, di mana semua negara ikut berkembang. Beda dengan dulu yang selalu didominasi Brasil, tapi sekarang Indonesia bisa diperhitungkan, cukup baik sebagai pengalaman membangun masa depan yang lebih cerah," jelasnya.
Advertisement
2 Lawan Berat Menanti
Timnas Indonesia punya agenda laga kandang menghadapi Jepang dan Arab Saudi bulan depan di Jakarta. Mees Hilgers dan kawan-kawan lebih dulu menjamu Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, 15 November 2024. Empat hari kemudian, giliran mereka menjamu Arab Saudi.
Timnas Indonesia belum pernah bersua Jepang dalam beberapa waktu terakhir di level senior. Sementara kejutan dilakukan Ragnar Oratmangoen Cs, yang sukses menahan imbang 1-1 pasukan Roberto Mancini pada pertemuan pertama.
"Grup C ini grup neraka, karena ada tiga tim yang langganan di Piala Dunia. Tapi melihat kinerja STY, hadirnya pemain-pemain keturunan, support luar biasa dari Erick Thohir dan masyarakat Indonesia, coach STY punya pengalaman juga di Piala Dunia," lanjut Jacksen.
"Satu tempat saya rasa sudah jadi milik Jepang, di bawah itu ada Australia Arab Saudi, menurut saya Indonesia bisa sangat bisa bersaing. Tapi Indonesia harus lakukan semua hal dengan sempurna."
"Seperti ketika saya bersama Persebaya dan Persipura di Liga Champions Asia, kesalahan-kesalahan sekecil apapun tidak boleh terjadi. Contoh gol pertama China kemarin, itu tidak boleh terjadi lagi. Indonesia tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun dari awal sampai akhir laga," bebernya.
"Jika nanti Indonesia bisa finis di posisi ketiga dan itu menjadi sebuah mukjizat. Tinggal satu langkah lagi dan percaya proses. Kita bisa membuktikan ketika banyak orang di luar sana yang meragukan Indonesia bisa masuk Piala Dunia."
"Kita bisa lihat kebobolan-kebobolan yang terjadi, bukan karena kehebatan tim lawan, namun kesalahan-kesalahan kita sendiri yang seharusnya bisa dicegah. Tingkatkan konsentrasi, fokus, mental, dan ingat lawan-lawan akan memanfaatkan itu," pesan dari Jacksen Tiago.
Wajar Dievaluasi
Jacksen F. Tiago turut memberikan komentar mengenai kabar bakal adanya evaluasi yang dilakukan PSSI untuk Shin Tae-yong dan pasukannya. Menurutnya, hal itu biasa dilakukan oleh sebuah tim yang punya target dan ambisi.
"Saya ibaratkan Timnas Indonesia ini seperti sebuah perusahaan yang ada KPI (Key Performance Indicator) nya, kita tidak tahu perencanaan mereka seperti apa. Mungkin waktunya bisa kapan saja, jelas kita tahu Pak Erick Thohir, yang bisa memegang prinsip-prinsip itu, beliau sangat bijaksana karena saya pernah bekerja sama dengan beliau di Persis Solo, dan pengaruh yang besar di olahraga Internasional."
"Dalam job desk STY yang punya target tinggi menangani Timnas Indonesia, sudah pasti setiap saat pasti ada evaluasi dengan tujuan memajukan level sepak bola Indonesia. Saya rasa bukan ranah saya bicara tepat atau tidak, tapi saya yakin ada perencanaan yang cukup matang seperti apa nanti evaluasinya.
"Sesuatu hal yang wajar namanya evaluasi, misal dalam empat laga harus dapat berapa poin, atau ukuran lainnya," tegas pria yang kini menjabat Direktur Teknik Asprov PSSI Kalimantan Timur.
Sumber: Kanal Youtube Bincang Bareng Binder
Advertisement