Sukses


Pemain Timnas Indonesia Dapat Royalti dari Produsen Jersey Resmi, Seberapa Besar?

Bola.com, Jakarta - CEO Erspo, Muhammad Sadad, mengungkapkan royalti yang diberikan untuk Timnas Indonesia terkait penjualan produk dari brand tersebut.

Menurut Muhammad Sadad, sejak awal sudah disepakati Timnas Indonesia mendapatkan royalti 7 persen dari setiap penjualan jersey Skuad Garuda.

Muhammad Sadad juga menyebut saat ini penjualan jersey Erspo Timnas Indonesia sangat baik. Ia menyebut sudah ratusan ribu jersey terjual.

"Ya sejak pertama kali penjualan pada Maret 2024, sekarang sudah ratusan ribu produk terjual. Guarantee dan royalti yang kami telah berikan ke Timnas Indonesia juga sudah tercapai, padahal masih ada sisa beberapa bulan lagi sampai Maret 2025 dan semoga dukungan masyarakat Indonesia, karena pembelian jersey Timnas ada 7 persen yang kita berikan berupa royalti," kata Sadad.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Pemain juga Mendapat Royalti

Selain kepada Timnas Indonesia, Muhammad Sadad menyebut Erspo juga memberikan royalti khusus kepada para pemain Skuad Garuda.

Royalti itu diberikan sebesar 10 persen kepada setiap pemain yang namanya dicetak di jersey Timnas Indonesia produksi Erspo yang dijual kepada fans.

"Juga 10 persen jadi setiap pembelanjaan nameset diberikan ke pemain dan kami ada database-nya, tapi kalau nameset baru kita jual bulan lalu sih antara September atau Agustus," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Desain Baru

Lebih lanjut, Muhammad Sadad, Erspo juga mengumumkan akan merilis jersey baru Timnas Indonesia pada Februari 2025.

Ia menargetkan hasilnya bisa lebih baik dari jersey yang perdana dibuat Erspo untuk Timnas, yang mendapat banyak kritikan.

"Dan rencananya Insya Allah kita luncurkan di jersey baru pada Februari 2025, sekarang lagi kita godok persiapannya agar lebih matang daripada tahun ini," tegas Sadad.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer