Bola.com, Malang - Dari 8 pertandingan di BRI Liga 1, gawang Arema FC sudah kemasukan 10 gol. Padahal, mereka punya kiper tangguh asal Brasil, Lucas Frigeri. Faktanya, dia baru tiga kali membuat clensheet. Selain itu, Frigeri tak masuk dalam lima besar kategori kiper dengan save terbanyak di Liga 1 sementara ini.
Namun, bukan berarti Arema rentan kebobolan karena kesalahan kiper. Justru pertahanan tim Singo Edan yang kini jadi sorotan. Dalam empat pertandingan beruntun, mereka sering ditembus lawan.
Baca Juga
Advertisement
Terbaru, saat kalah dari Persija dua blunder mengakibatkan mereka kalah 1-2 di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. Syaeful Anwar dan Pablo Oliveira salah umpan sehingga bola diserobot lawan dan menjadi gol. Bek sekaligus wakil kapten Arema, Thales Lira mengaku semua pemain perlu melakukan koreksi.
“Saat pertandingan melawan Persija, kami ingin cari kemenangan. Dan bermain lebih ke depan. Di situ, mungkin ada salah komunikasi diantara kami sehingga lawan bisa mencetak gol,” jelasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berbenah
Artinya, pertahanan Arema lengah karena fokus ikut membangun serangan.
Ini yang masih jadi pekerjaan rumah bagi pelatih Joel Cornelli, sekalipun lawan yang dihadapi selanjutnya, Jumat (1/11/2023), Barito Putera, masih di bawah Arema dari segi klasemen. Karena Barito Putera punya striker sekelas Youssef Ezzejjari. Selain itu, Ada Bagus Kahfi, Murilo dan beberapa nama lainnya.
Meski Barito Putera punya materi pemain yang tidak bisa diremehkan, Thales akan berupaya membuat gawang Arema tidak kebobolan. Dia dan rekan-rekannya paham apa yang harus diperbaiki saat pertandingan selanjutnya.
“Tentu kami harus bermain lebih kompak,” tegasnya.
Advertisement
Sering Ubah Komposisi
Jika melihat dari 9 pertandingan Arema, hanya Thales Lira yang selalu dimainkan. Sedangkan pemain seperti Choi Bo-kyung, Syaeful Anwar, dan Anwar Rifai bergantian jadi pendampingnya. Disinyalir, hal ini juga berpengaruh terhadap ketanggulan lini belakang Arema.
Thales harus selalu beradaptasi dengan tidak pemain tersebut. Begitu juga sebaliknya. Namun hal ini tak lepas dari cedera yang dihadapi Choi. Bek asal Korea Selatan itu beberapa kali berkutat dengan cedera. Sehingga dia baru turun dalam dua pertandingan. Sedangkan Syaeful dan Rifai, sama-sama turun dalam 5 pertandingan.
Bek Lokal Belum Konsisten
Dua bek lokal ini masih belum konsisten. Terkadang tampil apik, namun di laga selanjutnya keteterang. Begitu juga dengan Thales. Ada kalanya dia tampil diawah performa terbaik.
Pelatih Arema, Joel Cornelli menampik jika keroposnya lini belakang dikarenakan seringnya perubahan komposisi pemain belakang. Dia melihat jika starting eleven timnya dihuni pemain yang dalam kondisi fit dan siap tampil.
Advertisement