Bola.com, Seoul - Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Muhammad, mengikuti Konferensi Presiden dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Anggota AFC dan Asosiasi Regional 2024 di Seoul, Korea Selatan, pada 30 Oktober-1 November 2024.
Selain Yunus Nusi dan Muhammad, Konferensi Presiden dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Anggota AFC dan Asosiasi Regional 2024 juga diikuti oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa, dan perwakilan dari federasi di Asia.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Yunus Nusi berdiskusi dengan Sekjen AFC, Dato Windsor John. Pembahasannya termasuk perihal wasit yang memimpin Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Kami telah berdiskusi beberapa hal dengan Sekjen AFC, termasuk terkait pertandingan terdekat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026," ungkap Yunus Nusi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wasit dari Regional yang Netral
"Seperti menyarankan agar perangkat pertandingan yang memimpin Timnas Indonesia dengan siapapun lawannya, sebaiknya perangkat pertandingan dari regional yang netral," jelasnya.
Keluhan Yunus Nusi itu merujuk ketika Timnas Indonesia diimbangi secara kontroversial 2-2 oleh Timnas Bahrain pada 10 Oktober 2024. Wasit yang memimpin adalah Ahmed Al-Kaf dari Oman, sesama negara Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF).
Ahmed Al-Kaf memberikan injury time babak kedua selama enam menit, tapi gol kedua sekaligus penyama kedudukan Bahrain terjadi pada menit ke-90+9.
Advertisement
2 Laga Kandang
Terdekat, Timnas Indonesia bakal menjalani dua partai kandang Grup C melawan Timnas Jepang dan Timnas Arab Saudi pada bulan depan.
Garuda bakal lebih dulu menjamu Jepang pada 15 November 2024, baru Arab Saudi pada empat hari berselang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
"Sekjen AFC ingin PSSI dan suporter Timnas Indonesia di SUGBK, diharapkan menjadi tuan rumah yang baik dan menghindari hal-hal yang kiranya merugikan timnas Indonesia dan PSSI sebagai tuan rumah," ucap Yunus Nusi.
Jamin Bahrain
Beberapa waktu lalu, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta kepada FIFA dan AFC untuk bermain di tempat netral ketika bertandang ke Timnas Indonesia dalam leg kedua Grup C pada 25 Maret 2025. BFA mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari netizen Indonesia.
"Untuk itu, PSSI akan layani dan terima setiap tim tamu dengan sebaik mungkin yang bermain di Indonesia. PSSI dan Indonesia harus membuktikan bahwa apa yang dikhawatirkan Bahrain tidak akan terjadi di Indonesia," tambah Yunus Nusi.
"PSSI juga berharap agar AFC dan FIFA memaklumi respons dari masyarakat bola dan netizen Indonesia yang terkadang berlebihan. Kami sampaikan bahwa ini bagian dari bukti betapa cintanya masyarakat Indonesia terhadap Timnas Indonesia."
"Makanya PSSI ingin wasit yang bertugas memimpin pertandingan dengan baik sesuai laws of the game. Ketika Timnas Indonesia kalah dari China, netizen dan masyarakat Indonesia menerima dengan baik bahkan memuji kepemimpinan wasit. Hal tersebut yang kami sampaikan ke AFC," ungkap Yunus Nusi.
Advertisement