Bola.com, Kediri - Persik Kediri telah menyelesaikan delapan pertandingan di BRI Liga 1 2024/2025. Dari total laga itu, Macan Putih mencatat rekor unik pada partai kandang dan tandangnya.
Pasukan Marcelo Rospide bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan koleksi 14 poin. Dari jumlah poin sementara itu, Ze Valente dkk. malah meraihnya di kandang lawan dengan nilai sepuluh. Tim yang dipaksa bertekuk lutut antara lain PSS 0-2, Persis 0-1, Barito Putera 2-2, dan Dewa United FC 2-3.
Baca Juga
Foto: Momen Gemes Rizky Ridho Bermain dengan Anak Witan Sulaeman
Eks Persik Bicara Penyebab Macan Putih Mati Kutu Lawan Persija: Salah Taktik dan Pertahanan Kurang Kompak
Eks Gelandang Persik yang Pernah Melawan STY di LCA 2004 Akui Gaya Main Pelatih Timnas Indonesia Itu Memang Mirip Marselino Ferdinan
Advertisement
Tapi yang menarik, klub asal Kota Kediri itu juga harus kehilangan sepuluh angka setelah direbut Bali United 1-3, Malut United 0-0, PSBS 0-1, dan Persib 0-2. Persik hanya sekali mengamankan tiga poin kandang dengan menundukkan Persita 1-0. Anomali apa yang sedang dialami Persik Kediri?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Menang di Kandang
Pelatih Marcelo Rospide secara terbuka mengaku anak asuhnya sulit menang di kandang, karena lawan yang bertamu ke Kediri menerapkan pertahanan kuat. Upaya serangan dengan berbagai cara seakan selalu menabrak tembok tebal.
"Sebenarnya kami selalu main normal di kandang dan tandang. Persentase serangan Persik pasti lebih banyak. Lawan tahu cara main kami. Sehingga mereka memilih menumpuk banyak pemain di belakang. Itu yang bikin kami sulit menang di Kediri," ucap Rospide berulang kali sejak Persik dipermalukan Bali United di partai pembuka hingga terakhir kali digebuk Persib.
Advertisement
Gacor di Kandang Lawan
Jika diamati, empat tim yang berhasil membawa pulang oleh-oleh dari Kediri memang bermain bertahan dan mengejutkan lewat skema serangan balik cepat. Cara itu yang tak dilakukan Persita.
Lalu, apa resep Marcelo Rospide berhasil mencari ganti poin di luar kandang?
"Saya suka permainan terbuka. Kami dapat banyak poin dari luar, karena semua lawan yang dikalahkan Persik bermain terbuka," ucapnya.
Enak Ditonton
Dengan permainan terbuka, lanjut Rospide, pertandingan akan enak ditonton.
"Bermain terbuka membuat pertandingan atraktif. Adrenalin pemain dan penonton akan terpacu. Juga akan lebih banyak terjadi gol. Semua taktik punya risiko, tapi saya akan tetap memilih tampil terbuka," tuturnya.
Dengan pakem permainan seperti, tak heran jika Persik satu-satunya kontestan dengan agregat produktifitas nol, karena memasukkan dan kemasukan sepuluh gol.
Advertisement