Sukses


Peri Sandria Bicara Blak-blakan soal Performa Timnas Indonesia U-17 Asuhan Nova Arianto, Apa Kata Sang Legenda?

Bola.com, Jakarta - Dia salah satu striker terbaik dan tersubur di masanya. Sebanyak 34 gol yang ia cetak dalam satu musim bersama Bandung Raya membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak musim 1994/1995.

Siapa dia? Dia adalah Peri Sandria. Butuh 22 tahun untuk melewati rekor gol yang ditorehkan Peri Sandria dan pemain tersebut yakni Sylvano Comvalius. Sylvano Comvalius menyalip Peri Sandria pada musim 2017 dengan total 37 gol.

Selain Bandung Raya, anak Binjai, Sumatera Utara, juga pernah memperkuat Krama Yudha Tiga Berlian, Assyabaab Salim Grup, Putra Samarinda, Bandung Raya FC, Persib Bandung dan memutuskan pensiun di Persikabo pada 1999.

Setelah gantung sepatu, legenda yang juga kenyang asam garam di Timnas Indonesia mencoba peruntungan menjadi pelatih.

Hanya saja, karier kepelatihannya di Persipo, PS Siak, Persipon Pontianak, Pelita Bandung Raya (asisten pelatih), dan Persitara (asisten pelatih) tak secemerlang kala ia masih wara-wiri di rumput hijau.

Lama tak muncul kepermukaan, apa kabar Peri Sandria? Lewat kanal YouTube NTV Sport Cast belum lama ini kelahiran 24 September 1969 itu bicara banyak termasuk mengenai Timnas Indonesia U-17 besutan Nova Arianto.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Peri Sandria soal Timnas Indonesia U-17

Seperti diketahui, Nova Arianto baru saja membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke putaran final Piala Asia U-15 2025 setelah finis sebagai salah satu runner up terbaik di Kualifikasi Piala Asia U-17 beberapa waktu lalu.

Peri Sandria melontarkan tanggapannya terkait permainan Garuda Muda. "Saat pertandingan pertama melawan tuan rumah Kuwait, anak-anak ini punya beban karena itu pertandingan pertama. Saya juga pernah merasakan seperti itu".

"Di babak awal anak-anak menguasai pertandingan. Main dari kaki ke kaki. Yang saya sayangkan itu, yang perlu diperhatikan coach Nova bola-bola yang nggak perlu itu jangan cepat hilang".

"Nah, kemarin itu saya lihat cepat kehilangan bola karena direct, selalu direct. Dapat bola dari bawah langsung longpass-longpass tapi longpassnya itu kalau saya lihat nggak jelas. Target apa yang mau dicari. Jadi untuk pemain striker juga bingung".

Menurut Peri Sandria, mengingat Nova Arianto adalah asisten pelatih Shin Tae-yong di timnas senior, setidaknya punya ilmu dari STY.

"Tapi setidaknya dia juga harus punya karakter tim tersendiri. Bukannya mengikuti seperti pola 3-4-3 Shin Tae-yong. Kalau 3-4-3 Shin Tae-yong kan bermain diserang lalu bertahan langsung counter attack. Kemarin saya lihat, ya itu tadi counter attack-nya sering kehilangan bola".

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Tidak Gampang Terprovokasi Lawan

Duel kontra Timnas Kuwait U-17 yang berakhir dengan kemenangan 1-0 berkat sundulan Matthew Baker pada menit ketujuh juga meninggalkan kesan mendalam bagi Peri Sandria, terkait Garuda Muda yang tak gampang terpancing dengan provokasi bocah-bocah Kuwait.

"Anak-anak ini luar biasa. Yang saya acungi jempol coachnya. Mungkin tim pelatih sudah mengantisipasi. Saya memang bisa merasakan, melawan negra-negara di Arab ini pasti banyak kejadian. Ini menunjukkan pemain-pemain kita lebih sabar dan lebi dewasa".

"Saya melihat pemain-pemain Kuwait memang sengaja melakukan provokasi agar permainan Indonesia bisa merusak konsentrasi".

 

4 dari 4 halaman

Catatan Lini Depan

Tak adanya gol yang diciptakan para penyerang Timnas Indonesia U-17 dalam pertandingan melawan Kuwait membuat Peri Sandria prihatin.

"Kalau bicara striker, saya sering bicara tentang striker Timnas Indonesia U-17 maupun senior. Di senior sendiri saya melihat masih belum ada yang benar-benar striker mematikan. Sebenarnya di Indonesia banyak striker-striker yang bagus-bagus. Mungkin yang lebih dari saya juga ada".

"Apalagi di U-17 ini banyak talenta-talenta yang bagus di posisi striker. Coba sekali-sekali saya mau lihat dari coach Nova, berani nggak dia membuat keputusan bahwa si Gholy jadi striker. Karena ini anak punya kelebihan, kecepatan, dan berani untuk melewati lawan dari pada dia bermain di linear".

"Dan saya lihat juga belum ada di sini striker-striker murni. Kebanyakan kita ini tipenya striker liar dimana ia harus membuka, turun ke bawah. Di senior juga sama. Turun ke bawah minta bola. Coach Nova juga harus jeli cari striker pembunuh".

Semoga, masukan Peri Sandria membuat pelatih Nova Arianto dan seluruh pemain Timnas Indonesia U-17 terus memperbaiki diri jelang putaran final Piala Asia U-17 2025 yang rencananya akan berlangsung di Arab Saudi, dari tanggal 3 hingga 20 April tahun depan.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer