Bola.com, Bantul - Barito Putera akan menjamu Arema FC pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (1/11/2024).
Laga ini bisa dibilang jadi nostlagia bagi pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, karena dia pernah jadi bagian tim berjuluk Singo Edan di tahun 2013.
Baca Juga
Advertisement
Kendati sudah 11 tahun berlalu, kenangan jadi nakhoda Arema masih diingat sang pelatih. Ada staf dan pemain di eranya yang masih bertahan sampai saat ini, seperti asisten pelatih Arema, Kuncoro. Sedangkan di sisi pemain, ada Ahmad Alfarizi dan Dendi Santoso.
Ternyata, sampai sekarang pelatih yang akrab disapa RD itu masih mengikuti perkembangan Arema. Dia melihat Arema masih jadi tim yang solid. Dalam konteks itu, dia merasa Singo Edan tidak berubah.
"Secara individu maupun tim, Arema sudah membuktikan sebagai juara pramusim, Piala Presiden," kata RD, pelatih kelahiran Lampung, 57 tahun silam.
Tak hanya itu, RD melihat karakter Arema sebagai tim yang bermain agresif terlihat sampai sekarang karena gaya bermain seperti itu sudah mengakar. Suporter, Aremania lebih senang jika melihat pemain punya militansi tinggi di lapangan.
"Selain bermain agresif, Arema punya kedalaman skuat yang bagus sehingga mereka beberapa kali berhasil melakukan rotasi," jelas RD.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Skuad Los Galacticos
Lantas, apa yang membedakan Arema saat ini dengan di era kepelatihan RD? Tentu materi pemain. Saat ini, Arema masih membangun kerangka tim. Bisa dibilang, Singo Edan tidak banyak dihuni pemain bintang. Bahkan saat ini tidak ada pemain berlabel Timnas Indonesia.
Kondisi ini jauh berbeda dengan era RD di tahun 2013. Waktu itu, sokongan dana dari Bakrie Grup membuat Arema leluasa merekrut pemain bintang. Sebut saja, Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Kayamba Gumbs, Beto Goncalves, Egy Melgiansyah, dan masih banyak pemain tenar lainnya tercatat menghuni skuad Arema.
Pemain Timnas Indonesia U-23 dan senior juga ada. Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, Hendro Siswanto, dan Kurnia Meiga waktu itu masih di Timnas Indonesia U-23. Sedangkan di level Timnas Indonesia senior ada Cristian Gonzales, Benny Wahyudi, hingga Hasim Kipuw.
Sayangnya, dengan skuad Los Galacticos, Arema gagal jadi juara ISL 2013. Mereka hanya mendudukan posisi runner-up di bawah Persipura Jayapura.
Advertisement
Sering Ajak Mabol
Di sisi lain, pihak Arema FC juga tidak pernah melupakan RD. Meski hanya satu musim berkolaborasi, kebiasaan sang pelatih masih diingat staf pelatih hingga ofisiall tim. Satu di antara kegemaran RD adalah rutinitas bermain fun football.
Ketika ada waktu luang, sang pelatih segera menyusun agenda main bola bersama tim pelatih dan ofisial. Terkadang hampir dua pekan sekali mereka bertanding melawan tim-tim veteran. Tidak hanya di Malang, kadang juga saat menjalani laga away.
"Pak RD memang senang menjaga kebugaran dengan main bola. Di sisi lain, itu juga cara membuat kami di ofisial lebih dekat satu sama lain," ungkap Kuncoro, asisten pelatih Arema.
Kebiasaan main fun football ini ternyata sudah dilakukan RD sejak lama dari Persija, Arema, Sriwijaya FCM dan klub lain yang pernah ditanganinya. Sampai saat ini, RD masih menjalankan kebiasaan tersebut.