Bola.com, Jakarta Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, mengakui bahwa anak asuhnya benar-benar menghadapi situasi yang sulit saat menjamu Persebaya Surabaya pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025.
Sebab, PSIS Semarang harus kembali terusir dari Jawa Tengah untuk menggelar laga kadang ini. Mereka hanya dapat menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Sabtu (2/11/2024) pukul 15.30 WIB.
Baca Juga
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?
Berstatus Raja Tandang, tapi Jeblok di Kandang: Pelatih Persik Bertekad Jadikan PSIS Tumbal Kebangkitan di BRI Liga 1
Mengenal Pemain Eks Lazio dan AS Roma yang Diincar PSIS: Bek Tangguh Jebolan Timnas Argentina
Advertisement
Menurut Gilbert Agius, persiapan matang Mahesa Jenar terhambat dengan laga kandang usiran yang jaraknya sangat jauh dari rumah. Tak hanya itu, Bajul Ijo yang bakal jadi lawan mereka juga sedang dalam performa yang lebih baik.
“Kami punya waktu lebih dari sepekan untuk bersiap menghadapi laga ini. Kami akan menghadapi tim yang sangat bagus, Persebaya Surabaya,” kata Gilbert dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).
“Mereka memiliki performa yang apik pada awal musim ini. Sayangnya, kami tak bisa bermain di kandang pada laga ini. Saya harap persiapan kami sudah sangat matang untuk menghadapi laga sulit ini,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terusir Sekian Lama
Juru taktik asal Malta itu juga mengeluhkan kondisi timnya yang tak kunjung bisa bermain di Stadion Jatidiri. Sebab, setiap laga kandang rasanya tak jauh berbeda dengan laga tandang karena mereka harus menjalani perjalanan yang jauh.
“Ini sudah nyaris setahun sejak terakhir kali kami harus bermain di luar Stadion Jatidiri. Ini sudah terlalu lama. Saat bermain kandang, rasanya kami juga seperti bermain tandang,” ujar pelatih berusia 50 tahun itu.
“Hal ini tentu membuat kami lebih sulit mengingat kami harus menjalani perjalanan yang jauh untuk bermain kandang. Kami hanya bisa fokus, konsentrasi, dan bermain seperti game-plan yang ditentukan agar bisa meraih hasil positif,” lanjutnya.
Advertisement
Laga Klasik Bergengsi
Gilbert memang menyayangkan laga klasik antara PSIS vs Persebaya yang harus digelar tanpa penonton. Sebab, duel ini biasanya menyajikan atmosfer yang menarik dari kedua suporter. Dia berharap, anak asuhnya bisa menang untuk mengembalikan kepercayaan diri.
“Ya, saya sudah mengalaminya pada musim lalu ketika PSIS menghadapi Persebaya. Saya tahu perasaan suporter, terutama ketika bermain di kandang. Ini adalah laga yang cukup panas,” ucap Gilbert.
“Laga antara PSIS dan Persebaya sering diwarnai intensitas tinggi. Ya, ini adalah laga yang penting bagi suporter. Kami juga butuh poin lebih banyak untuk meningkatkan kepercayaan diri. Karena awal musim ini hasilnya tidak terlalu bagus,” tambahnya.
Siap Raih Kemenangan
Sementara itu, bek PSIS, Zalnando, merasa optimistis timnya bisa meraih hasil positif pada laga kali ini. Dia berharap, rekan-rekannya mampu menampilkan performa terbaiknya untuk mengamankan tiga poin.
“Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kami sudah sangat siap untuk menghadapi Persebaya. Sebetulnya, pemain punya motivasi yang tinggi dalam menghadapi setiap laga,” ujarnya.
“Kami menganggap yang lalu sudah berlalu. Pemain harus berpikir apa yang terjadi pada pertandingan selanjutnya. Kami siap melakukan yang terbaik untuk laga ini,” lanjutnya.
Advertisement