Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan menatap dua laga krusial menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga pada peridoe Oktober kemarin menjadi sebuah pelajaran.
Timnas Indonesia memetik satu hasil imbang melawan tuan rumah Bahrain dengan skor 2-2, kemudian menelan kekalahan 1-2 di markas China. Membuat Ragnar Oratmangoen dkk. nangkring di posisi kelima dengan nilai 3.
Baca Juga
Piala Dunia 2030 Digelar di 3 Benua, Arab Saudi Sah Jadi Tuan Rumah Edisi 2034
Pengamat: Kekalahan Arab Saudi di Jakarta karena Kepedean, Seperti Pernah Dialami Timnas Indonesia Melawan Bahrain dan China
Foto: Parade Aksi Marselino Ferdinan Saat Timnas Taklukkan Arab Saudi, Borong 2 Gol Bungkam Haters
Advertisement
Tim Merah-Putih selanjutnya menjamu Jepang di Jakarta pada 15 November mendatang, lalu empat hari berselang giliran menjamu Arab Saudi di tempat yang sama, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Kemenangan di dua laga nanti menjadi harga mati bagi Timnas Indonesia jika masih ingin lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. PSSI juga telah mengevaluasi performa tim dan juga pelatih Shin Tae-yong.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Pelajaran
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga memastikan PSSI telah mengevaluasi atas penampilan Jay Idzes dkk. Ia mengakui PSSI sudah all out memberikan dukungan untuk perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia.
"Kita evaluasi dari federasi dulu, apa yang kurang, non teknis apa saja yang dilakukan supaya skuad terus dalam dukungan PSSI. Fasilitas, hotel, apapun itu ada yang kurang tidak dukungan dari PSSI. Sampai detail tiket perjalanan dan lain-lain kita evaluasi semua," tutur Arya Sinulingga di kanal Youtube Sportify Indonesia baru-baru ini.
"Lalu tanya ke pihak yang terlibat mulai dari pemain, pelatih sampai manajer. Enggak ada yang kurang, dan kami harus bersyukur. Sebelumnya pelatih Shin Tae-yong minta Mees Hilgers dan Eliano Reijnders bisa main, dan kita proses, kita lakukan, bahkan pengambilan sumpah di luar negeri, dukungan penuh dari Kemekumham, Imigrasi, Disdukcapil semua kerja keras."
"Kita juga evaluasi kenapa pemain bisa lengah saat imbang di Bahrain, di luar kinerja wasitnya seperti itu. Benar-benar jadi pembelajaran," jelasnya.
Â
Advertisement
Taktik Jadi Alasannya
Para pendukung Timnas Indonesia terutama para netizen sempat dibuat bingung dengan susunan pemain yang diturunkan Shin Tae-yong ketika kalah dari China. STY dihujani kritikan dengan komposisi yang dimainkan, termasuk kapten tim yang berpindah dari Jay Idzes ke Asnawi Mangkualam.
Timnas Indonesia tertinggal dua gol dari China di babak pertama, termasuk gol pertama lawan yang terjadi karena kurang konsentrasi. Skuad Garuda baru bangkit di babak kedua setelah adanya beberapa pergantian pemain.
Arya Sinulingga menegaskan bahwa pelatih yang punya kewenangan dalam susunan pemain. STY juga mengklaim starter yang diturunkan juga merupaka bagian dari taktik.
"Enggak ada ketentuan harus ada pemain dari kompetisi atau Liga harus main, enggak ada kebijakan seperti itu, murni kewenangan pelatih, kita tidak intervensi apapun soal itu. Saya waktu starting line-up, dan saya tanya ke pelatih ya memang alasannya taktik," tutur sang anggota Exco PSSI.
"Melihat gol pertama China kok bisa terjadi seperti itu. Mungkin apa karena kita terlalu meremehkan China, sehingga mencoba-coba pemain terlalu banyak perubahan. Kalau lawan Jepang atau Australia, saya yakin tidak main-main. Apakah ini eksperimen yang terlalu percaya diri."
"Babak kedua permainan happy, ada yang tanya Thom Haye kenapa enggak main sejak awal. Kecewa, tapi mau bagaimana. PSSI sudah berusaha memberikan yang terbaik, kalau sudah di lapangan semua ada di tangan pelatih," beber Arya.
Â
Skuad Kompetitif
Arya Sinulingga menambahkan bahwa skuad yang ada di Timnas Indonesia saat ini sudah sangat kompetitif. Bisa dilihat dengan menanahan Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan mengurung pertahanan China meski skor akhirnya harus takluk.
"Yang ada sekarang dimanfaatkan dulu dong, maksimalkan dulu yang ada di skuad. Mungkin seperti Mees Hilgers Eliano Reijnders besok dimainkan lawan Jepang dan Arab Saudi, dibutuhkan itu bagaimana dukungan dari penonton. Itu yang dibutuhkan para pemain diaspora kita," lanjut dia.
"Tapi saya yakin ada solusinya setelah pertemuan dengan Ketum PSSI kemarin. Beliau juga mengerti sepak bola, semoga ada perubahan besok lawan Jepang dan Arab Saudi. Hitungannya sekarang poin 3, masih butuh 12 poin lagi. Minimal di peringkat ketiga dan lewat babak keempat."
"Materi kita bisa, sanggup, bisa draw di Arab Saudi dan Bahrain, unggul penguasaan bola lawan China, artinya kita enggak perlu khawatir dengan skuad yang ada ini," tegas Arya Sinulingga.
Sumber: Kanal Youtube Sportify Indonesia
Advertisement