Bola.com, Solo - Pelatih Persis Solo, Muhammad Hanafing, mengungkapkan faktor di balik kekalahan memalukan yang dialami anak asuhnya dari PSS Sleman pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (3/11/2024) malam WIB itu, Persis Solo yang bermain di hadapan suporternya sendiri justru dibungkam PSS Sleman dua gol tanpa balas.
Baca Juga
Advertisement
Dua gol tim tamu semuanya tercipta pada babak kedua. Gol pembuka Elang Jawa pada laga ini dicetak melalui sontekan Fachruddin Aryanto (57’), sedangkan gol kedua disumbangkan oleh Danilo Almeida (82’).
Hanafing cukup menyayangkan beberapa peluang emas yang tak bisa dimaksimalkan anak asuhnya. Terlepas dari hal itu, ia memberikan kredit khusus kepada kiper lawan yang tampil solid tanpa cela.
“Sayangnya, pada babak kedua, sudah ada beberapa peluang tetapi belum beruntung. Dari catatan saya, ada tiga yang semestinya bisa menjadi gol. Tetapi kiper lawan juga tangguh,” ujar Hanafing seusai pertandingan, Minggu (3/11/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dihukum Kesalahan Sendiri
Hanafing mengakui, dua gol yang bersarang di gawang Laskar Sambernyawa memang tak terlepas dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan di area pertahanan. Kelalaian inilah yang menghukum tuan rumah.
“Sayangnya, kami tak bisa mengantisipasi set-piece yang membuyarkan konsentrasi pemain belakang kami. Kebobolan kedua kami juga akibat kesalahan kami sendiri,” ujar pelatih berusia 61 tahun itu.
“Jadi, dua faktor itu lah yang disebabkan kesalahan kami sendiri. Kalau saya melihat lawan tadi, PSS Sleman ini hanya mau main aman saja. Tetapi kebetulan dapat set-piece yang bisa dimanfaatkan dengan baik,” tambahnya.
Advertisement
Masih Monoton
Selain itu, pelatih asal Makassar ini juga menyoroti permainan anak asuhnya yang terlalu monoton dan minim kreativitas. Hal ini juga terjadi ketika Persis Solo memanfaatkan skema-skema bola mati.
“Saya sudah memberi tahu staf pelatih, kalau ini terjadi permainan seperti ini, pasti set-piece yang akan menentukan kemenangan. Kami sebetulnya banyak mendapatkan set-piece, tetapi itu masih belum banyak variasi,” ucap dia.
“Ketika kiper dan bek-bek lawan punya postur tinggi, tetapi kami tetap memainkan bola-bola lambung. Jadi memang masih banyak yang perlu diperbaiki. Kalau saya lihat, malam ini kami kurang beruntung,” imbuhnya.
Lawan Manfaatkan Momentum
Sementara itu, bek Persis, Rian Miziar, mengakui jika timnya kehilangan fokus saat menghadapi situasi bola mati. Kubu lawan juga bisa memanfaatkan momentum, sehingga berhasil memaksimalkan peluang.
“Saya sebetulnya menikmati pertandingan babak pertama. Kami hanya tinggal menunggu momen terciptanya gol. Saya sampaikan ke rekan-rekan kalau sangat yakin jika menang,” ujar Rian Miziar.
“Gol pertama terjadi saat ada pemain lawan yang lepas dari penjagaan. Saat sudah unggul, PSS bermain menunggu dan akhirnya mereka mendapatkan momen untuk mencetak gol dari kesalahan kami,” tambahnya.
Advertisement