Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia, kembali menjadi sorotan pada rapat dengar pendapat dengan Komisi X dan Komisi XIII DPR RI, Senin (4/11/2024).
Sorotan itu ditujukan PSSI dan pemerintah dengan catatan-catatan penting berkaitan dengan target, urgensi, dan kepentingan bibit-bibit lokal. Bunyi catatan itu antara lain.
Baca Juga
Bursa Transfer Pemain Timnas Indonesia di Eropa: Jay Idzes Laris Manis, Kevin Diks Otw Jerman, Ole Romeny Menyeberang ke Inggis
Kepada YouTuber Korea, Pratama Arhan Blak-blakan Ingin Membawa Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Madura United Tegaskan Pemutusan Kerja Christian Rontini Murni Alasan Teknis, Bukan Karena Timnas Indonesia Disingkirkan Filipina
Advertisement
"Naturalisasi terhadap olahragawan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan strategis, komitmen olahragawan naturalisasi, kriteria yang jelas dan transparan, pembibitan dan pembinaan jangka panjang, dukungan bagi regenerasi pemain, dan evaluasi berkelanjutan."
"Mendesak pemerintah dan PSSI untuk memperhatikan tantangan integrasi sosial budaya Indonesia bagi olahragawan naturalisasi, dan memperhatikan kritik masyarakat yang menganggap bahwa naturalisasi olahragawan dapat menghalangi potensi olahragawan lokal."
Dalam kesempatan itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi pun meminta publik untuk tidak meragukan komitmen dari para pemain keturunan di Timnas Indonesia. Mereka pun memilki rasa cinta Tanah Air yang besar.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Timnas Indonesia Bakal Tertinggal Jauh
Bahkan, menurut Yunus Nusi para pemain itu rela mengalami cedera untuk bisa membela Tim Garuda di ajang internasional. "Mereka bahkan rela berdarah-darah dan cedera untuk Timnas Indonesia," ujarnya.
Mantan pemain Timnas Indonesia pada era 1990-an, Alexander Saununu, sepakat dengan langkah strategis yang digagas PSSI.
"Sejak awal program naturalisasi ini memang jadi pro kontra. Tapi, saya sebagai mantan pemain Timnas Indonesia setuju dengan kebijakan PSSI. Sepak bola dunia sudah masuk era globalisasi. Jika kita tak mengikuti arus ini, Timnas Indonesia akan tertinggal sangat jauh," katanya.
Â
Advertisement
Tak Melanggar Aturan FIFA
Sosok yang pernah membela Tim Garuda pada pra Piala Dunia 1993 itu pun memperlihatkan pada regulasi yang diatur FIFA, terkait naturalisasi pemain diaspora.
"FIFA punya aturan ketat soal naturalisasi pemain, sedangkan apa yang dilakukan PSSI tak melanggar regulasi FIFA. Banyak negara melakukan naturalisasi," ucapnya.
"Pemain diaspora yang sudah membela Timnas Indonesia terbukti punya darah keturunan Indonesia. Jadi kita tak perlu meragukan jiwa patriotisme mereka," ucapnya.
Â
Tampil Serius
Mantan penggawa Pelita Jaya dan Mastrans Bandung Raya ini melihat kecintaan Jay Idzes dkk. terhadap Indonesia telah dibuktikan pada laga-laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Kita sebagai mantan pemain bisa melihat apakah pemain diaspora itu tampil setengah hati atau serius. Kebetulan saya nonton di GBK saat Timnas Indonesia melawan Australia. Mereka sangat serius dan mengeluarkan segala kemampuannya untuk Timnas Indonesia," tuturnya.
Timnas Indonesia Beruntung
Alexander Saununu malah menyatakan seharusnya Timnas Indonesia beruntung bisa 'memulangkan' kembali banyak pesepak bola keturunan ke Tanah Air.
"Warga negara Indonesia yang menikah dan tersebar di luar negeri juga aset bangsa ini. Mereka telah melahirkan keturunan yang punya talenta main bola. Bandingkan dengan Malaysia yang kesulitan mendapatkan pemain diaspora, karena stok keturunan di luar negeri sangat terbatas," paparnya.
Advertisement