Bola.com, Kediri - Satu fakta terungkap dari laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025 yang mempertemukan PSM Makassar kontra Persik Kediri dengan skor imbang 1-1 di Stadion Batakan Balikpapan, Senin (4/11/2024) lalu.
Ezra Walian, pencetak gol tunggal Persik pada menit ke-19, mengungkapkan sebelum kick off pihak PSM menyatakan ketakutan terhadap dirinya.
Baca Juga
5 Hot News BRI Liga 1 2024 / 2025 Sore Ini : Ramai Kekonyolan Ada 12 Pemain PSM di Lapangan sampai Sindiran Persita untuk Persib Bandung
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Advertisement
"Sebelum pertandingan ada ofisial PSM yang bilang, saya jangan mencetak gol ke gawang mereka. Dia takut, karena dia tahu saya punya tendangan bagus," kata Ezra Walian.
PSM adalah klub pertama dibela Ezra Walian ketika pada 2019 dia memutuskan berkarir di Indonesia. Sebelum berlabuh ke Makasar, penyerang sayap ini bermain untuk Waalwijk, klub Liga 2 Belanda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman Masa Lalu
Pada 2018, Ezra juga pernah berbaju Almere City, klub Eredivisie Belanda yang kini dibela Thom Haye.
Uniknya dua mantan klub Ezra Walian ini bentrokan di Eredivisie pada 3 November lalu. Waalwijk selaku tuan rumah mengalahkan Almere City 2-0.
Kembali pada hubungan antara Ezra Walian dan PSM. Pemain jebolan Jong Ajax itu mengaku pernah mencetak gol untuk PSM lewat sontekan mautnya pada musim 2019 silam.
"Saat main di PSM, saya pernah cetak gol seperti di pertandingan tadi. Cara menendang dan alur bolanya sama. Karena itulah teman PSM takut saya mengulanginya ke gawang mereka. Dan, saya telah melakukannya. Karena saya pernah di PSM, saya minta maaf untuk gol itu," tuturnya.
Advertisement
Senjata Andalan
Pemain berusia 27 tahun yang sudah memiliki paspor Indonesia itu mengaku tendangan maut yang ditunjukkannya memang menjadi senjata andalannya.
"Tendangan itu jadi kelebihan saya. Karena sering melatihnya sejak usia dini. Sekarang saya melakukan tendangan itu seperti reflek berdasar naluri saja," ujarnya.
Persaingan Musim Ini
Advertisement