Bola.com, Jakarta - Fenomena berpindah-pindahnya pemain dari satu klub ke klub lain memang acap kali mewarnai kompetisi profesional. Namun, hal semacam ini tak berlaku bagi beberapa pemain veteran dan loyal di BRI Liga 1 2024/2025.
Saat ini, masih ada segelintir pemain senior yang masih memiliki kesetiaan bersama klubnya di BRI Liga 1 musim ini. Bahkan, hanya menyisakan empat nama yang sudah menjalani pengabdian lebih dari satu dekade.
Baca Juga
BRI Liga 1: Pelatih PSS Sebut Partai Kontra Madura United Bak Pertandingan Final
BRI Liga 1: Gabung Staf Pelatih PSBS, Eks Bek Persipura Bertekad Bikin Lini Belakang Tim Badai Pasifik Makin Solid
Nestapa PSIS yang Tak Kunjung Usai di BRI Liga 1: Performa Masih Lemas, Hubungan Suporter-Yoyok Sukawi Kian Memanas
Advertisement
Beberapa di antaranya juga layak menyandang status ‘One Man One Club’ karena hanya memperkuat satu klub tersebut sepanjang kariernya. Namun, ada pula yang pernah berpindah-pindah klub, tetapi akhirnya memilih bertahan hingga lebih dari 10 tahun.
Sejatinya, ada beberapa pemain yang punya kesetiaan tinggi bersama klubnya seperti, Yabes Roni dan Ricky Fajrin yang sudah sama-sama bertahan selama sembilan tahun bersama Bali United sejak pertama kali gabung pada 2015.
Namun, apabila kategorinya dikerucutkan dengan ukuran waktu yang telah melebihi satu dekade, hanya ada beberapa pemain yang masuk hitungan. Berikut ini Bola.com menyajikan sosok-sosok pemain setia tersebut.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dendi Santoso
Arema FC masih memiliki satu pemain yang menyandang status ‘One Man One Club’ di BRI Liga 1 2024/2025 yang masa pengabdiannya telah berlangsung lebih dari satu dekade. Sosok yang dimaksud ialah Dendi Santoso.
Penyerang sayap berusia 34 tahun itu tercatat mengawali kariernya bersama Tim Singo Edan, saat dipromosikan pada medio 2013. Sampai saat ini, pemain asli Malang tersebut menjadi satu di antara ikon sosok veteran Arema FC.
Sayangnya, memasuki tahun ke-11 bersama Tim Singo Edan, Dendi mulai kehilangan tempat di klubnya. Pada BRI Liga 1 2024/2025, pemain asal Malang itu baru bermain sebanyak dua kali saja dan lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Â
Advertisement
Johan Alfarizi
Selain Dendi Santoso, Arema FC masih memiliki satu veteran loyal lainnya, yakni Johan Alfarizi. Pemain yang juga berasal dari Malang itu sudah menjadi bagian dari skuad Singo Edan selama lebih dari 11 tahun.
Dia memang berstatus sebagai pemain binaan Arema FC saat muda. Namun, karena pernah memperkuat Persija Jakarta pada medio 2013-2014, Johan Farizi tak termasuk dalam kategori ‘One Man One Club’.
Meski usianya telah menginjak 34 tahun, dia tetap menjadi andalan utama Tim Singo Edan di BRI Liga 1 2024/2025. Pemain yang juga menjadi kapten ini sudah mengukir sembilan pertandingan yang semuanya sebagai starter.
Â
Rasyid Bakri
Loyalitas Rasyid Bakri terhadap PSM Makassar memang sudah tak perlu diragukan lagi. Gelandang berusia 33 tahun itu masih tetap setia bersama klub yang membesarkan namanya di dunia sepak bola Indonesia tersebut.
Rasyid Bakri masih menyandang status ‘One Man One Club’. Sejak mendapatkan promosi ke tim senior PSM pada 2011, gelandang asal Makassar itu belum pernah angkat kaki untuk pindah ke lain hati.
Dengan kata lain, masa pengabdiannya mencapai 13 tahun lebih. Itulah sebabnya, kolektor lima caps bersama Timnas Indonesia itu mendapatkan banyak sekali julukan yang identik dengan Juku Eja.
Mulai dari ‘Pangeran Makassar’ hingga ‘Pangeran Mattoangin’. Julukan yang terakhir mengacu pada stadion kebanggaan pendukung Juku Eja.
Â
Advertisement
Andritany Ardhiyasa
Status sebagai pemain paling loyal di Indonesia saat ini masih dipegang kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa. Sebab, Andritany sudah melewati masa bakti bersama Tim Macan Kemayoran selama lebih dari 14 tahun.
Kiper asal Jakarta itu memang tak menyandang status ‘One Man One Club’. Sebelum bergabung bersama tim asal Ibu Kota pada medio 2010, pemain berusia 32 tahun ini sempat memperkuat Sriwijaya FC.
Memasuki tahun ke-14 bersama Tim Macan Kemayoran, Andritany masih tetap mendapatkan kesempatan dari pelatih Carlos Pena. Namun, dia harus tetap tampil bergantian dengan kiper asal Brasil, Carlos Eduardo.