Bola.com, Jakarta Darah Maluku menjadi tulang punggung Timnas Indonesia, baik putra dan putri. Mereka bahu membahu dengan pemain dari berbagai suku Indonesia demi lambang Garuda di dada.
Fam Ambon merujuk pada nama keluarga atau klan yang dipakai di belakang nama pemberian pada masyarakat Ambon.
Baca Juga
Advertisement
Dalam konteks ini yang disebut sebagai masyarakat Ambon adalah masyarakat asli yang menghuni Maluku Bagian Tengah, dengan daerah huni meliputi Pulau Ambon, Pulau-Pulau Lease (Haruku, Saparua, dan Nusalaut), Pulau Ambalau, serta Pulau Seram dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Manipa, Buano, dan Kelang).
Orang-orang Maluku berkiprah di berbagai bidang di Indonesia, termasuk hiburan dan olahraga. Di hiburan, jelas mendominasi bidang musik. Deretan penyanyi asal Maluku mewarnai blantika musik Indonesia, di antaranya Glenn Fredly Latuihamallo, Harvey Malaiholo, Bob Tutupoly kemudian aktor Reza Rahadian Matulessy hingga Prilly Latuconsina.
Di sepak bola Indonesia, marga-marga Maluku juga masuk dalam catatan sejarah. Mulai era Imran Nahumarury, Ricardo Salampessy, hingga yang lebih muda dan masih bermain, Stefano Lilipaly, Manahati Lestusen, dan Abduh Lestaluhu.
Pemain berdarah Maluku seakan tak ada habisnya. Di Timnas Indonesia saat ini, orang-orang berdarah Maluku yang lahir dan besar di Belanda, pulang ke Tanah Air.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bakarbessy, Keturunan Raja Negeri Waai
Kevin Diks adalah anak ketiga dari pasangan Raymond Diks dan Natasja Diks-Bakarbessy. Mantan pemain Fiorentina itu memiliki dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
Kakak Kevin bernama Randall Diks dan Jamarro Diks. Sedangkan sang adik namanya Zhane Diks. Kedua abangnya juga pernah menggeluti dunia si kulit bundar. Mereka bermain di tim yang sama, AVV Columbia pada 2021.
Kevin Diks bisa dibilang memiliki jejak keturunan Indonesia yang dekat. Ibunya, meski sudah menjadi WN Belanda, 100 persen berdarah Indonesia. Nenek Diks dari pihak ibu berasal dari Morotai, Maluku Utara, sedangkan kakeknya lahir di Ambon.
Marga Bakarbessy bukan sembarang marga. Nama fam tersebut berasal dari Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Menurut karya Maria Palijama dan Seleky dari Pusat Studi Maluku Universitas Pattimura 2012, dalam Sejarah Negeri Waai dan Lumatau, negeri Waai, yang diapit sungai besar yang bersumber dari gunung Salahutu.
Satu dari empat marga yang mendiami wilayah pantai negeri Waai ialah Bakarbessy. Marga keluarga tersebut dipilih untuk menjadi raja.
Advertisement
Lekatompessy
Eliano Reijnders mendapat keturunan Indonesia dari sang kakek, Jantje Lekatompessy yang lahir di Jatinegara pada 29 Desember 1947. Ibu Eliano, Angelina Syane Lekatompessy juga lahir di Jakarta pada 18 November 1976.
Lekatompessy merupakan fam Maluku yang berasal dari Negeri Latuhalat, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Sang ibu, Angelina menikah dengan pria Belanda bernama Martin Reijnders, seorang pesepak bola asal Zwolle.
Pattynama
Marga Shayne Pattynama adalah Pattynama. Shayne Pattynama memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya yang beretnis Maluku dan lahir di Semarang, Jawa Tengah. Marga Pattynama identik dengan Maluku Tengah.
Keluarga Shayne masih banyak yang tinggal di Indonesia, terutama Semarang.
Shayne belum pernah menginjakkan kakinya di Maluku. Ia ingin suatu saat melakukannya.
Advertisement
Oratmangoen
Marga Oratmangun merupakan salah satu marga yang berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku. Marga ini melekat pada diri Ragnar Oratmangoen, pesepak bola Indonesia, meskipun ia lahir dan besar di Belanda.
Ejaan nama Ragnar memakai Oratmangoen, namun itu tidak berbeda.
Keluarga Ragnar merupakan orang terpandang di Indonesia. Pamannya, Djauhari Oratmangun, merupakan Dubes RI untuk China dan Mongolia.
Pamannya yang lain, Dharma Oratmangun, juga menjadi politisi.
Loupatty
Sepertinya pemain keturunan asal Belanda lainnya, Estella Loupatty senang bisa mengikuti program naturalisasi dan berpeluang untuk membela Timnas Putri Indonesia.
Estella Loupatty lahir di Belanda dengan sang nenek dari bapaknya yang berasal dari Pulau Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah. Saat ini dia bermain untuk klub sepak bola putri Jong Telstar Vrouwen.
Estella pernah menimba ilmu selama tiga tahun di akademi sepak bola Buitenvelden, klub lokal asal Amsterdam, Belanda. Setelah itu, dia bergabung ke klub junior Jong Telstar Vrouwen hingga sekarang.
Advertisement
Leatomu
Darah Indonesia mengalir dari sang ayah yang berasal dari Maluku. Pemain yang genap berusia 21 tahun pada Kamis, 7 November 2024 itu berposisi sebagai bek sayap. Noa Leatomu saat ini bermain untuk klub Jong Fortuna Sittard.
Noa Leatomu mulai menekuni dunia si kulit bundar sejak 2013, ketika itu usianya masih 10 tahun. Noa kini sedang menempuh pendidikan di Maastricht University, Belanda jurusan Biomedic Science. Pemain berpostur 161 cm itu bisa menambah opsi bagi lini belakang skuad Garuda Pertiwi.
Skuad Timnas Putri Indonesia tengah ngebut menjalani persiapan jelang berlaga di Piala AFF 2024. Ajang tersebut dijadwalkan berlangsung di Laos pada 23 November hingga 5 Desember mendatang.