Bola.com, Jakarta - Dua pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, mengingat pertemuan dengan bintang Timnas Jepang, Takefusa Kubo.
Keduanya beberapa kali berhadapan dengan Takefusa Kubo, baik di level junior dan senior.
Baca Juga
Timnas Indonesia Vs Jepang: Siapa yang Bisa Redam Takefusa Kubo? Nathan Tjoe-A-On Jawabannya
Foto: Melihat Lebih Dekat Skuad Bertabur Bintang Milik Jepang Jelang Laga Melawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2024
Foto: Bahagianya Anak-Anak SSB Ini Bisa Bertemu dan Berinteraksi Langsung dengan Para Bintang Timnas Jepang
Advertisement
Egy bercerita bahwa ia telah melawan pemain asal Real Sociedad itu sejak level U-16.
Egy dan Witan menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-19 yang kalah 1-3 dari Jepang U-19, yang diperkuat Kubo, dalam babak perempat final Piala Asia U-20 2018.
Hasil itu memupuskan ambisi Egy, Witan, dan Timnas Indonesia U-19 untuk lolos ke semifinal Piala Asia U-19 2018, yang bakal mengantar ke Piala Dunia U-20 2019.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penilaian Egy Maulana Vikri
"Saya bertemu Kubo sejak level U-16 sampai sekarang," ujar Egy dalam PSSI Media Day di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).
"Jadi, menurut saya, memang dari segi kecepatan dan juga taktik, hanya yang berbeda dari situ. Mungkin makin dewasa, makin cepat untuk mengerti taktik dan kecepatannya akan makin bertambah."
"Tentunya menurut saya, level mereka justru lebih meningkat. Apalagi mereka tampil di Eropa, dan mungkin ada yang bermain di Belanda. Saya mengikuti mereka juga. Menurut saya mereka berbeda dari 2018," tambah Egy.
Advertisement
Pertemuan Terakhir
Pertemuan terakhir Egy dan Witan dengan Kubo terjadi di Piala Asia 2023. Timnas Indonesia takluk 1-3 dari Jepang di penyisihan Grup D, 15 Januari 2024.
"Saya ingat pada 2018 ada Kubo. Tentunya, menurut saya, level mereka justru lebih meningkat, apalagi mereka tampil di Eropa," ucap Witan.
"Mungkin ada yang bermain di Belanda juga. Saya mengikuti mereka. Menurut saya, mereka berbeda dari yang kami hadapi pada 2018," imbuh Witan.