BRI Liga 1: Pelatih PSIS Dapat Anggaran untuk Belanja Amunisi Baru di Bursa Transfer, 3 Pemain Asing Grade A Siap Merapat?

Situasi PSIS Semarang memang tak terlalu memuaskan pada 10 pertandingan awal BRI Liga 1 musim ini. Mereka harus pontang-panting menghadapi persaingan ketat hingga terlempar ke peringkat 15 klasemen sementara.

Selain faktor kekuatan tim yang kurang kompetitif, PSIS juga mengalami kendala karena harus terusir dari markasnya, Stadion Jatidiri. Hal ini menyebabkan skuad asuhan Gilbert Agius tersebut kelimpungan.

Pelatih asal Malta itu berharap, timnya bisa segera kembali ke kandangnya itu. “Harapannya, pada putaran kedua nanti kami bisa keluar dari situasi yang kurang menguntungkan ini,” ujar pelatih berusia 50 tahun itu.

Rencana mendatangkan pemain asing berkualitas ini disampaikan agen pemain, Aggy Eka Ressy. Dia mengatakan, pihaknya tengah berusaha membantu transfer tiga pemain asing Grade A untuk PSIS Semarang pada bursa transfer yang dibuka pada Desember mendatang.

“Setelah ini, ada gebrakan di bursa transfer paruh musim pada Desember mendatang. Saya sudah persiapan dari sekarang dengan mencari tiga pemain asing Grade A,” kata Aggy dikutip dari kanal YouTube Chandra Margatama.

“CV-nya ngeri-ngeri. Karena, ada pemain yang eks-Lazio. Kalau saya menyebut namanya, pasti Anda tahu. Grade A semua ini pemain-pemain asingnya. Buat PSIS fans dan suporter, santai saja,” ia menambahkan.

Hasil yang dibukukan PSIS Semarang pada awal musim ini memang sangat mengenaskan. Dari 10 pertandingan awal, Tim Mahesa Jenar hanya sanggup mengamankan dua kemenangan, satu imbang, dan menelan tujuh kekalahan.

Yang lebih memprihatinkan, tim asal Kota Atlas itu mengalami puasa kemenangan. Mereka sudah melewati enam pertandingan terakhir tanpa meraih poin penuh pada BRI Liga 1 2024/2025.

Dengan hasil ini, skuad asuhan Gilbert Agius kini terdampar di peringkat ke-15 klasemen, alias satu strip di atas zona degradasi, dengan koleksi tujuh poin. Jumlah ini sama dengan koleksi Persis Solo di peringkat ke-16, tetapi PSIS unggul secara head-to-head.