Bola.com, Jakarta Kemenangan atas Timnas Arab Saudi merupakan harga mati bagi Timnas Indonesia. Tak mudah memang, tapi itulah target yang harus diraih Shin Tae-yong dan pasukannya besok malam atau Selasa (19/11/2024).
Kekalahan dari Jepang pada laga terakhir membuat Timnas Indonesia terdampar di klasemen Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan hanya bermodalkan tiga poin.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum digebuk Jepang, Jay Idzes cs. juga takluk 1-2. Dua kekalahan beruntun inilah yang membuat Skuad Garuda harus menang melawan The Green Falcons.
"Kita bermain di kandang sendiri dan harus menang dari Arab Saudi," kata Calvin Verdonk, bek Timnas Indonesia.
Kans untuk memenangkan duel terbuka lebar. Selain mendapat dukungan ribuan pendukung setia yang akan memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pasukan STY juga bermodalkan hasil imbang 1-1 kala bertandang ke King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 6 September lalu.
Ketika itu, Indonesia unggul lebih dulu lewat gol cepat Sandy Walsh pada menit ke-19 sebelum akhirnya disamakan oleh Musab Al Juwayr jelang turun minum.
Berkaca dari dua faktor itulah, Skuad Garuda harusnya lebih percaya diri guna memenangkan matchday 6 nanti.
Sayang, tuan rumah kemungkinan besar tak bisa diperkuat salah satu bintangnya yakni Kevin Diks. Pemain bertahan kepunyaan Copenhagen, Denmark, itu masih berurusan dengan tim medis buntut cedera lutut yang menderanya saat melakoni debut kontra Jepang.
Selain Diks, bek andalan Indonesia lainnya, Mees Hilgers, juga absen. Bek Twente tersebut dikabarkan masih bermasalah dengan kebugaran pasca dihantam cedera hamstring saat membela klubnya.
Minus Diks dan Hilgers, Timnas Indonesia tetap maju tak gentar. Misi tetap jalan, Arab Saudi harus bisa dirubuhkan.
Menjamu Arab Saudi, Shin Tae-yong pastinya sudah menyiapkan jurus-jurus ampuh termasuk memilih 11 pemain yang dipercaya sebagai starter. Tapi, ada juga nama-nama yang berpotensi menjadi supersup. Siapa saja ketiganya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Eliano Reijnders
Jika benar Kevin Diks dan Mees Hilgers, maka tak ada salahnya jika Shin Tae-yong memberikan kesempatan kepada Eliano Reijnders.
Eliano Reijnders pemain serba bisa. Ia tak hanya mumpuni diplot sebagai bek, melainkan juga menjadi gelandang atawa penyerang sayap.
Sejauh ini, Eliano Reijnders baru sekali tampil bersama Timnas Indonesia saat bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Itu pun tak lama, hanya sebabak. Ia masuk jelang bergulirnya babak kedua, menggantikan Sandy Walsh.
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa Eliano Reijnders minim mendapat kesempatan. Padahal, pemain 24 tahun sebelumnya disebut-sebut punya banyak talenta yang membuat PSSI kepincut menaturalisasinya.
Nah, kontra Arab Saudi merupakan momen yang tepat bagi STY agar memberikan kesempatan kepada Eliano Reijnders untuk unjuk aksi.
Advertisement
Hokky Caraka
Kritikan terhadap dua penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen yang gagal memaksimalkan peluang saat bentrok kontra Jepang membuat Shin Tae-yong harus putar otak lagi guna mengatur komposisi lini serang.
Bila masih memakai formasi 4-3-3, ada baiknya STY menempatkan Hokky Caraka sebagai target-man. Itu berarti, Rafael Struick harus dicadangkan dulu.
Hokky Caraka punya naluri mencetak gol yang mumpuni. Tombak yang masih berusia 20 tahun tipikal striker yang lihai mencari ruang tembak. Dengan tinggi menjulang 180 cm, bintang PSS Sleman juga jagonya melahap bola-bola udara.
Itu sudah ia buktikan di BRI Liga 1 2024/2025 dan karena itulah ia kembali dipanggil STY ke timnas.
Pratama Arhan
Tak ada salahnya, kalau melawan Arab Saudi Shin Tae-yong memainkan Pratama Arhan di starting XI. Dalam beberapa laga, Pratama Arhan lebih sering masuk sebagai pemain pengganti.
Lemparan mautnya bakal mendatangkan kengerian bagi Arab Saudi. Memainkan Pratama Arhan sebagai starter lebih memungkinkan Indonesia mendapatkan gol via skenario lemparan ke dalam.
Tak hanya lemparan mautnya, Pratama Arhan juga jago gocek dan punya kecepatan untuk melakukan tusukan dan terobosan. Selain itu, Pratama Arhan juga ahlinya melepaskan crossing yang berpotensi berujung gol.
Advertisement