Sukses


Jacksen Tiago Langsung Jatuh Cinta pada Klub Indonesia Ini, Gara-gara Punya Jersey Mirip Timnas Brasil

Bola.com, Jakarta - Jacksen Tiago telah tiga dasawarsa berkarier dan tinggal di Indonesia. Pria asal Brasil ini mencatatkan dirinya menjadi salah satu pemain dan pelatih asing tersukses di kompetisi Tanah Air.

Jacksen Tiago meraih gelar top skorer pada Liga Indonesia 1996/1997 bersama Persebaya Surabaya dengan mencetak 26 gol. Setelah gantung sepatu dan alih profesi sebagai pelatih Jacksen menangani beberapa klub, seperti Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, Persitara, Persipura Jayapura, Barito Putera, dan Persis Solo.

Dalam debutnya sebagai juru taktik, Jacksen membawa Persebaya juara Liga Indonesia pada 2004. Paling fenomenal ketika mantan striker gacor itu membawa Persipura meraih mahkota juara ISL tiga kali pada musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.

Namun, tahukah Anda, di antara delapan klub yang pernah ditanganinya, Jacksen punya kesan cukup mendalam dengan Persiter. Alasan ayah Hugo Samir, pemain muda Persik, jatuh cinta dengan klub dari Maluku Utara ini sangat sederhana, tapi punya muatan ideologis.

"Setelah habis kontrak dengan Persita padaa 2006, saya dapat tawaran melatih Persiter. Saya langsung setuju. Saya jatuh cinta dengan Persiter karena mereka punya jersey dengan warna kuning hijau. Ini sama dengan jersey Timnas Brasil, tim negara dan kebanggaan saya. Apalagi saat kami main di kandang, Stadion Kie Raha dipenuhi warna kuning hijau. Ini membuat saya seperti berada di negara sendiri," ungkap Jacksen Tiago.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Jatuh Cinta

Kecintaan Jacksen kepada Persiter ini diwujudkan dengan membawa klub tersebut nangkring di peringkat kedua putaran pertama Wilayah Timur musim 2007.

"Musim itu, start kami sangat bagus. Karena pertarungan politik antara dua tokoh Gaffur dan Thaib Armain di kursi Gubernur Malut, klub jadi korban. Padahal tim sangat siap masuk delapan besar," katanya.

Seiring berjalannya waktu, Jacksen Tiago tak hanya cinta dengan Persiter, tapi juga terkesima dengan panorama indah Pulau Ternate. "Sebagai daerah tropis, iklim dan suhu di Indonesia seperti Brasil. Pulau Ternate yang dikelilingi laut banyak memiliki pantai indah berpasir putih. Destinasi saya paling suka berenang di Pantai Sulamadaha," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

Punya Kebanggaan Baru

Riwayat Persiter berakhir pada 2009 karena tak lolos verifikasi sebagai peserta ISL. Namun warga Ternate dan Maluku Utara punya klub kebanggaan baru yaitu Malut United FC yang berkiprah di BRI Liga 1 2024/2025.

Klub asuhan Imran Nahumarury yang diperkuat beberapa putra daerah ini akan pulang kampung dan bertanding di Stadion Gelora Kie Raha. Debut kandang ditandai laga Malut United kontra Persis, 21 November mendatang.

"Kehadiran Malut United FC pasti ditunggu warga propinsi itu. Publik akan bangga punya klub kebanggaan lagi. Saya tahu atmosfer sepak bola daerah itu luar biasa. Saya ucapkan selamat datang dan pulang ke kampung halaman Malut United FC," ucapnya.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer