Bola.com, Padang - Semen Padang sebenarnya menarik perhatian di BRI Liga 1 2024/2025. Mereka dinilai memiliki potensi yang cukup bagus setelah mendapatkan tiket promosi dari Pegadaian Liga 2 2023/2024.
Namun, penampilan Semen Padang sejauh ini sangat mengecewakan. Tim berjulukan Kabau Sirah itu masih menjadi juru kunci klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025 dengan torehan enam poin saja.
Baca Juga
Advertisement
Semen Padang sudah menjalani 11 pertandingan di BRI Liga 1 musim ini. Sialnya, Gala Pagamo dan kolega hanya sekali meraih kemenangan.
Kiprah Semen Padang jauh lebih buruk dibandingkan dua klub promosi yang lain. Diketahui, kini PSBS Biak menduduki posisi ketujuh dengan 18 poin. Sementara Malut United ada di posisi ke-12 dengan 14 poin.
Bola.com memiliki ulasan mengenai tiga penyebab utama Semen Padang tampil melempem sejauh ini. Simak ulasannya di bawah ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musafir
Semen Padang harus menjadi tim musafir di musim ini. Mereka sempat lama memainkan laga kandang di Pulau Jawa, terutama di Jakarta dan sekitarnya.
Penyebabnya adalah Stadion H. Agus Salim yang selama ini menjadi kandang mereka sempat menjalani proses renovasi yang cukup besar.
Belakangan, Semen Padang sudah menjalani dua laga kandang di Stadion H. Agus Salim. Namun, mereka hanya bisa meraih satu hasil imbang dan satu kekalahan telak 1-8 dari Dewa United.
Advertisement
Skuad Biasa Saja
Selain itu, skuad Semen Padang di musim ini harus diakui tidak cukup kuat. Banyak penggawa mereka yang bahkan seharusnya sudah berlaga di Liga 2.
Misalnya dua penjaga gawang Teguh Amiruddin dan Diky Indryana. Keduanya selama ini lebih banyak menjadi kiper pelaapis di klub sebelumnya. Namun, di Semen Padang, Teguh dan Diky malah bergantian menjadi kiper utama.
Mediokernya skuad Semen Padang juga terlihat dari beberapa pemain andalan mereka yang usianya masih sangat muda. Misalnya Gala Pagamo (18) dan Firman Juliansyah (21) yang cukup sering mendapatkan tempat utama di skuad Kabau Sirah.
Deretan legiun asing Semen Padang juga tampil sangat buruk sejauh ini. Hanya Kenneth Ngwoke dan Tin Martic yang memiliki performa lumayan.
Eduardo Almeida Telat Datang
Semen Padang melakukan langkah mengejutkan dengan memberikan posisi pelatih kepala kepada Hendri Susilo. Sebab, pelatih satu ini reputasinya kurang begitu baik saat menjadi pelatih di liga level tertinggi.
Semen Padang pun berantakan. Hendri Susilo kemudian dipecat pada 13 September 2024. Beberapa pekan kemudian, Eduardo Almeida pun datang.
Seharusnya Semen Padang lebih cepat dalam mendatangkan Eduardo Almeida. Sebab, bekerja dari tengah musim tentu tidak mudah bagi pelatih mana pun.
Advertisement