Bola.com, Solo - Pelatih baru yang akan menakhodai Persis Solo pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 harus memutar otak lebih keras, demi memperbaiki performa Laskar Sambernyawa yang terus menukik.
Kekalahan teranyar melawan Malut United dengan skor 0-3 pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Kamis (21/11/2024), semakin menambah sengsara nasib Persis Solo pada musim ini.
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Persis Pastikan Pelatih Asing Barunya Tiba Pekan Depan, Langsung Pimpin Persiapan Kontra Lawan Barito Putera
BRI Liga 1: Transisi Bertahannya Lemah, Persis Dibuat Tak Berdaya oleh Dua Winger Timnas Indonesia
Advertisement
Sebab, dengan kekalahan itu, Laskar Sambernyawa memperpanjang catatan negatifnya musim ini. Mereka selalu kalah pada tiga pertandingan terakhir setelah sebelumnya digebuk Bali United (0-3) dan PSS Sleman (0-2).
Dengan kata lain, Persis selalu gagal mencetak gol pada tiga laga terakhirnya. Tak hanya itu, delapan gol dari tiga pertandingan terakhir tersebut juga menambah buruk rekor kebobolan Laskar Sambernyawa musim ini.
Dari 11 laga awal, tim asal Kota Bengawan tersebut sudah kemasukan total 19 gol. Torehan tersebut menjadi satu di antara yang tertinggi. Persis Solo hanya lebih baik dari Barito Putera (20 gol), Semen padang (23 gol) dan Madura United (24 gol).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Transisi Masih Bermasalah
Pelatih Persis Solo, Muhammad Hanafing Ibrahim, mengakui apabila transisi negatif anak asuhnya, yakni dalam fase menyerang ke bertahan, masih berantakan. Akibatnya, mereka sering kecolongan skema serangan balik dari lawan.
Dari total delapan gol yang bersarang di gawang Persis pada tiga laga terakhir ini, masalah itulah yang jadi hambatan utama. Sebagian besar gol itu terjadi karena mereka kurang optimal dalam melakukan reorganisasi struktur pertahanan.
Menurut Hanafing, inilah tugas berat yang harus segera dibenahi oleh pelatih kepala Persis yang baru. Sebab, saat ini lelaki berusia 63 tahun itu hanya bertugas sementara waktu untuk membantu proses transisi.
“Masalah transisi ini sangat perlu dibenahi oleh pelatih Persis Solo yang baru. Karena saya hanya bertugas sementara saja hanya untuk mengisi kekosongan di posisi pelatih kepala,” ujar juru taktik kelahiran Makassar itu.
Advertisement
Masih Ada Waktu
Hanafing mengatakan, aspek ini menjadi problem utama yang akan disodorkan kepada pelatih kepala. Juru taktik asing yang akan mengambil alih kendali tim diharapkan bisa mencari solusi untuk memperbaiki hambatan ini.
Menurut dia, Persis masih punya banyak waktu untuk segera berbenah. Sebab, dari segi kualitas, mereka sebetulnya tak buruk-buruk amat. Jika mampu memperbaiki kekurangan, bukan tak mungkin mereka bisa kembali bersaing pada putaran kedua.
“Kalau nanti sudah ada pelatih yang baru, ini yang akan kami berikan sebagai masukan. Ini yang harus diperbaiki. Karena masih ada waktu sebelum nanti menghadapi putaran kedua kompetisi,” ujar Hanafing.
“Kalau secara kualitas tim sebetulnya bagus. Persis Solo tidak kalah dalam aspek permainan. Namun, kami terlihat lengah pada babak kedua,” lanjut mantan pemain Timnas Indonesia tersebut.
Simak Persaingan Musim Ini:
Advertisement