Mengenal Zhejiang, Klub China yang Dihadapi Persib di AFC Champions League 2: Masih Muda, tapi Sudah 2 Kali Main di Kasta Tertinggi Asia

Mengingat betapa krusialnya duel ini, pelatih Bojan Hodak tak ingin melewatkan begitu saja momen spesial bertanding di kandang sendiri.

"Saya sudah berpesan kepada seluruh pemain, kami harus memenangkan pertandingan," kata Bojan Hodak asal Kroasia, yang musim lalu sukses membawa Persib Bandung jawara BRI Liga 1 2023/2024.

Menarik untuk menanti, apakah Marc Klok dan kawan-kawan bisa menggapai target tripoin di hadapan ribuan pendukung setianya, Bobotoh.

Nah, sambil menunggu duel seru, ada baiknya kita mengenal lebih jauh Zhejiang, seteru yang mencoba menjegal asa Pangeran Biru.

Dibandingkan Persib Bandung yang berusia hampir satu abad, Zhejiang baru eksis 26 tahun silam atau tepatnya pada 14 January 1998.

Meski terbilang tim kemarin sore, torehan Zhejiang cukup membanggakan. Pada 2011 misalnya, secara mengejutkan mereka ambil bagian untuk pertama kalinya di Liga Champions AFC setelah sempat degradasi.

Keputusan manajemen guna merekrut sejumlah pemain top saat itu seperti Du Wei, Li Yan, serta Wang Song sukses mendongkrak performa tim berjulukan Green Giants.

Sayang, perjalanan Zhejiang tak selalu mulus. Mereka baru kembali mencuri perhatian pada musim 2022, di mana ketika itu Zhejiang berhasil finis di posisi ketiga Liga Super China yang sekaligus membawa mereka kembali ke Liga Champions Asia musim selanjutnya.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam beberapa tahun terakhir Zhejiang mampu mempertahankan eksistensinya di kasta tertinggi Negeri Tirai Bambu.

Musim lalu, Zhejiang juga mengakhiri pengembaraannya di Liga Super Tiongkok sebagai peringkat ketiga.

Sukses tersebut tentunya tak lepas dari kejelian manajemen menunjuk Jordi Vinyals sebagai pelatih pada 2021. Di bawah nakhoda ber-KTP Spanyol berusia 61 tahun itu gaya permainan Zhejiang lebih terbuka dan berani dengan mengusung formasi andalan 4-4-2.

Dari materi pemain, Jordi Vinyals juga masih mengandalkan dua legiun asingnya yakni striker asal Kroasia, Franko Andrijasevic, dan penyerang sayap berpaspor Pantai Gading, Jean Kouassi. Bojan Hodak mengakui pemain asing Zhejiang patut diwaspadai.

"Kaptennya, Franko Andrijasevic, cukup berbahaya," ujar Bojan Hodak.

Oh ya, Zhejiang sama sekali belum pernah merasakan manisnya gelar juara Liga Super Tiongkok. Pencapaian terbaik mereka hanya sampai poisisi ketiga dan itu tersaji pada 2022 serta 2023.

Saat ini, Zhejiang masih terdampar di posisi ketujuh klasemen sementara Liga Super Tiongkok 2024 dengan modal 38 poin.

Mengingat musim sudah memasuki pekan ke-31, berat rasanya bagi Jordi Vinyals dan pasukannya untuk memenangkan gelar. Jadi, sebagai pelampiasan, mereka kini fokus ke matchday terakhir Grup F Asian Championship League (ACL) 2.

Hati-hati, Persib!