Bola.com, Surabaya - Duel antara Madura United melawan Persebaya Surabaya menyisakan satu cerita mengganjal. Pelatih Persebaya, Paul Munster, menerima kartu kuning di pengujung laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Senin (2/12/2024), tersebut.
Duel ini sebenarnya memperlihatkan hasil performa yang jomplang dari kedua tim. Sebelum bersua, Persebaya ada di puncak klasemen BRI Liga 1 2024/2025 dengan 24 poin, sedangkan Madura United merupakan penghuni zona degradasi, tepatnya posisi ke-17 dengan hanya enam poin.
Baca Juga
4 Pemain Generasi Emas Persebaya yang Berani Tinggalkan Zona Nyaman: Rizki Ridho dan Marselino Ferdinan Melesat di Timnas Indonesia
Demi Persiapkan El Clasico Melawan Persebaya, Arema FC Tak Libur Setelah Menang Telak Lawan Persita
BRI Liga 1: Madura United Kecewa Wasit Tak Melihat Layar VAR di Momen Terakhir Laga Vs Persebaya
Advertisement
Namun, Persebaya tetap terlihat kesulitan mengatasi perlawanan tim papan bawah. Beruntung, Rashid yang notabene berposisi sebagai gelandang dua kali memecah kebuntuan dan membuat Persebaya membawa pulang tiga poin dengan skor akhir 2-1.
Dua gol Persebaya Surabaya diborong oleh gelandang Mohammed Rashid (44' dan 84). Sedangkan tuan rumah Madura United hanya sempat membalas lewat sebiji gol ciamik yang dicetak oleh Maxuel Silva (69’).
Hasil ini membuat Persebaya tetap berada di puncak klasemen dengan 27 poin. Madura United masih harus rela berada di zona degradasi tanpa mendapat tambahan poin.
Berikutnya, tim Bajul Ijo dijadwalkan akan menjamu sang rival abadi, Arema FC, dalam laga pekan ke-13. Duel bertajuk Derbi Jatim itu bakal berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (7/12/2024) sore.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh Wasit Profesional
Munster mendapat kartu kuning dari wasit Gideon Dapaherang dalam laga pekan ke-12 BRI Liga 1 2024/2025 itu. Situasinya sempat memanas karena Munster berteriak dari pinggir lapangan sampai ditenangkan staf kepelatihan Persebaya.
Saat ditanya Bola.com, pelatih asal Irlandia Utara itu menuturkan bahwa insiden itu berawal dari saat Malik Risaldi, yang dalam kacamata Munster, dilanggar pemain lawan. Yang terjadi, justru Madura United mendapat tendangan bebas.
“Itu bukan pelanggaran. Malik membawa bola dan pemain lawan menariknya. Wasit kemudian memberikan tendangan bebas untuk Madura United. Saya tanya pada wasit, kenapa kartu? Saya pakai bahasa Indonesia,” kata Munster.
“Dia tidak menjawab dan mendatangi saya memberi kartu kuning. Saat saya tanya, dia seharusnya bisa memberi tahu alasannya. Kita tentu membutuhkan wasit profesional yang bisa mengatasi tekanan. Semua tahu kami akan melawan Arema di laga berikutnya,” imbuhnya.
Advertisement
Kartu Terbodoh
Situasi masih sempat menegang antara Munster dengan wasit. Setelah menerima kartu kuning, pelatih berusia 42 tahun itu melancarkan protes keras, namun keputusan tidak diubah.
“Saya ingin mengajukan banding. Saya sudah berbicara dengan manajemen, harus banding dengan situasi ini. Saya tidak bisa menerima keputusan wasit."
"Saya masih belum paham. Ini adalah kartu merah terbodoh yang pernah saya dapat dalam karier saya,” ujar Munster.