Bola.com, Gianyar - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, beberapa hari lalu memastikan Indonesia resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah tunggal dalam bidding Piala Asia 2031. Jika menang bidding, Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah setelah Piala Asia 2007.
Saat itu, Timnas Irak berhasil mengukir sejarah menjadi juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat ditemui selepas Pembukaan Piala Bola Pantai 2024 di Pantai Legian, Bali, pada Jumat (13/2024), Erick Thohir mengatakan perwakilan FIFA sudah melakukan pengecekan stadion.
Advertisement
Erick menyebut FIFA sudah mengecek 22 stadion. Namun, Menteri BUMN tersebut tidak membeberkan secara terperinci nama-nama stadion yang sudah dicek FIFA.
Yang jelas, menurut Erick Thohir stadion-stadion tersebut adalah yang dibangun atau direnovasi oleh pemerintah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tindak Lanjuti Hasil Inspeksi
“FIFA baru saja mengirimkan tim untuk mengecek stadion yang sudah direnovasi oleh pemerintah. Totalnya ada 22 stadion. Nanti Senin saya akan rapat dengan FIFA terkait hasil inspeksi. Mana stadion yang perlu di-upgrade atau sebagainya,” terang Erick Thohir.
Ia mendorong stadion-stadion tersebut yang notabene dimiliki oleh pemerintah pusat atau daerah, bisa dikelola oleh pihak swasta.
Contoh dari beberapa stadion yang dibangun pemerintah namun dikelola oleh pihak swasta atau klub seperti Stadion I Wayan Dipta, Stadion tersebut dikelola penuh oleh Bali United.
Contoh lainnya adalah Stadion Segiri Samarinda yang dipakai oleh Borneo FC.
“Ini dilakukan agar setelah dibangun, jangan sampai mangkrak. Ini banyak terjadi di mana-mana,” bebernya.
Advertisement
Butuh Dukungan Pemerintah
Erick Thohir mengisyaratkan yakin Indonesia bisa menjadi tuan rumah untuk Piala Asia 2031 meskipun masih dalam tahap bidding. Namun, ia berharap adanya dukungan dari pemerintah agar hal tersebut terwujud.
“Kami pernah bidding Piala Dunia dengan Australia, ternyata yang berhasil menang adalah Arab Saudi. Namanya bidding, usaha kan boleh. Apalagi ini pertama kali dalam sejarah Timnas kita dari U-17, U-20, U-23, dan senior masuk PIala Asia. Belum pernah ini dalam sejarah,” terangnya.
“Artinya kita lihat proses bidding nanti seperti apa. Jadi jangan juga beranggapan “wah kita tuan rumah”. Belum, masih proses. Masih perlu dukungan dari pemerintah. Masih perlu dukungan untuk Timnas kita apakah benar-benar siapa tau tidak,” imbuh dia.