Bola.com, Jakarta Tercatat ada 11 kontestan yang pernah atau sedang jadi tim musafir di BRI Liga 1 2024/2025. Jumlah ini tergolong banyak dari total peserta kasta tertinggi Indonesia musim ini.
Renovasi stadion yang dilakukan Kemen PUPR jadi alasan utama tim-tim tersebut terpaksa memainkan laga kandang mereka di luar daerah. Sejak tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang menelan korban meninggal sebanyak 135 jiwa, FIFA langsung melakukan asistensi terhadap restrukturisasi sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan FIFA membuka kantornya di Jakarta untuk mengawasi dan memastikan asistensi tersebut dijalankan dengan baik oleh PSSI dan Pemerintah. Dan, renovasi stadion berstandar keamanan tinggi jadi fokus utama.
Sebelas klub tersebut musim ini yang pernah dan masih jadi bolang alias bocah petualang antara lain, Persija, PSM, Persita, Dewa United FC, Arema FC, PSBS Biak, Malut United FC, PSIS, PSS, Barito Putera, dan Semen Padang.
Persija, Persita, Dewa United FC, Arema FC, PSIS, dan PSS tak melakoni status musafir secara murni. Mereka bertanding di stadion yang masih memungkinan suporter mereka datang memberikan dukungan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
GBK Steril
Persija terusir dari SUGBK, karena berbagai kepentingan termasuk kebutuhan Timnas Indonesia berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, SUGBK disterilkan. Macan Kemayoran sempat menjamu Barito Putera di laga pembuka di Stadion JIS Jakarta.
Namun berikutnya, Rizki Ridho dkk. pindah cukup lama bersama Persita dan Dewa United FC ke Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor. Dua tim disebut terakhir tak bisa bermarkas di Stadion Indomilk Arena Tangerang karena venue tersebut sedang diperbaiki.
Arema FC, PSIS, dan PSS juga memilih stadion terdekat dengan asal klub masing-masing dengan tujuan masih disaksikan penonton. Singo Edan hijrah ke Stadion Gelora Soeprijadi Kota Blitar yang hanya berjarak selemparan batu dari Malang.
PSIS meminjam Stadion Madya Moch, Soebroto Magelang juga tak terlalu jauh dari Semarang. Apalagi PSS yang berasal dari Sleman menunjuk Stadion Manahan yang dalam kedipan mata telah sampai di Solo.
Advertisement
Luar Jawa
Peserta dari luar Jawa laiknya PSM, PSBS, Malut United, Barito Putera, dan Semen Padang yang harus merogoh kocek dalam dalam petualangannya. PSM menyewa Stadion Batakan Balikpapan dengan asumsi banyak warga Makassar di Kaltim.
Begitu pula Malut United FC dan Semen Padang memakai Stadion Madya Jakarta yang sempat didukung warga Maluku dan Padang yang berdomisili di Jakarta. Namun kini, PSIS, Semen Padang, dan Malut United FC telah pulang ke kandang masing-masing setelah markasnya kelar diperbaiki.
Jika pertimbangan sebagai musafir sejati, maka PSM dan PSBS layak disebut sebagai bolang yang sukses. Hingga pekan kelimabelas lalu, PSM telah bertengger di peringkat enam klasemen sementara dengan 24 poin. Juku Eja hanya sekali dikalahkan Arema FC.
Barito Apes
Bila menilik status sebagai tim promosi yang masih adaptasi dengan kerasnya Liga 1, maka PSBS pantas ditempatkan di posisi teratas. Badai Pasifik, julukan PSBS, yang suka bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, menempati urutan ke-10 dengan koleksi 22 poin.
Paling apes adalah Barito Putera. Mereka pindah dari Stadion Demang Lehman Martapura ke Stadion Sultan Agung Bantul. Laskar Antasari terus terseok-seok dan berada di urutan ke-15 atau hanya setrip di atas zona degradasi. Apakah di putaran kedua nanti para musafir tersebut masih digdaya atau ada yang terpaksa harus turun kasta?
Advertisement