Bola.com, Jakarta Perjalanan Timnas Indonesia menuju panggung Piala Dunia 2026 masih berliku. Tim Merah-Putih masih bersaing sengit di ronde ketiga Kualifikasi Zona Asia.
Timnas Indonesia untuk sementara berada di peringkat ketiga sementara Grup C dengan nilai enam dari enam laga. Terpaut satu poin dari Australia yang ada di urutan kedua, atau posisi untuk lolos otomatis.
Baca Juga
Membaca Peta Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024: Thailand, Singapura, atau Malaysia?
Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF 2024: Muhammad Ferrari Vs Michael Baldisimo, Adu Tangguh di Benteng Pertahanan
Duel Keganasan Rafael Struick Vs Jarvey Gayoso pada Laga Pemungkas Grup B Piala AFF 2024 antara Timnas Indonesia Kontra Filipina
Advertisement
Masih ada empat laga tersisa yang harus dilakoni pada periode Maret dan Juni 2025. Pasukan Shin Tae-yong akan bertemu Australia (20 Maret 2025), menjamu Bahrain di Jakarta lima hari kemudian.
Lalu pada 5 Juni 2025, Timnas Indonesia menjamu China dan lima hari berikutnya melawat ke markas Jepang di partai pamungkasnya. Secara matematika, Indonesia bisa bersaing dan terbuka peluangnya untuk melaju jauh di empat laga tersisa.
Ataupun jika gagal lolos otomatis, Timnas Indonesia bisa melalui ronde keempat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangan Kasih Kendor!
Mantan striker Timnas Indonesia pada era 90-an, Yusuf Ekodono menilai bahwa peluang Maarten Paes dkk. masih sangat terbuka lebar. Ia berharap Timnas Indonesia bisa menyapu seluruh laga tersisa dengan hasil optimal, minimal tidak kalah saat tandang, dan menang di kandang sendiri.
"Timnas Indonesia tinggal lawan Bahrain dan China di kandang, maksimalkan main di kandang bisa poin penuh semua," ujarnya di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal.
"Mau skor 1-0 yang penting menang. Kemudian bisa menahan Australia dan Jepang akan sangat bagus," lanjut pemain legendaris Persebaya Surabaya.
"Peluang hitung-hitungan nilai masih ada untuk finis runner-up. Kuncinya ya itu, menang dua laga kandang, dan mencuri poin dua laga tandang tersisa," tegasnya.
Advertisement
Semakin Berkembang
Yusuf Ekodono pernah memperkuat Timnas Indonesia pada periode awal 90-an, dan mempersembahkan medali emas di SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Ia mengakui perkembangan Timnas Indonesia era sekarang jauh sangat pesat.
Empat tahun lebih Timnas Indonesia dipimpin Shin Tae-yong menunjukkan grafik yang terus naik. Ditambah dukungan penuh dari pemerintah serta PSSI era Erick Thohir.
"Perkembangan Timnas Indonesia sekarang cukup bagus karena ada perhatian dari pemerintah, manajerial dan pendanaan yang bagus. Zaman saya dulu ada perhatian, tapi tidak seperti yang sekarang ini," pengakuan Yusuf Ekodono.
"Saya tidak tahu juga pelatihan STY, tapi dengar-dengar sangat disiplin latihan, pola makan, sangat disiplin. Sementara saat zaman saya dulu Anatoli Polosin latihannya lumayan keras banyak pemain mengeluh, soal makan tidak ada batasan, istirahat harus diatur sendiri oleh pemain."
"Zaman saya ada pemain yang mundur karena tidak mampu mengikuti porsi latihan yang diberikan, dulu yang penting latihan keras."
Potensi Pelatih Lokal
Sebelumnya Yusuf Ekodono berbicara mengenai potensi para pemain lokal yang tak kalah potensinya dengan pemain asing ataupun keturunan dalam bersaing menembus Timnas Indonesia.
Yusuf Ekodono juga menyebut pelatih-pelatih lokal Indonesia ikut terhimpit dengan banyaknya juru taktik asing di kompetisi domestik, bahkan Timnas Indonesia diasuh pelatih dari luar.
"Pelatih-pelatih lokal banyak yang potensial, ada Indra Sjafri, Aji Santoso, Rahmad Darmawan. Asal pengurus memberi support materi pemain naturalisasi, pelatih lokal juga bisa biar, karena sepak bola itu selain taktik adalah materi skuad," tegas pria 57 tahun memungkasi.
Sumber: Youtube Bicara Bola by Akmal
Advertisement