Sukses


Hadapi Filipina di Laga Terakhir Grup B Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Tidak Hanya Sekadar Harus Meraih 3 Poin: Wajib Menang Besar

Bola.com, Jakarta - Ketua Sepak bola Indonesia Juara (SIJ), Hendri Satrio, mengatakan Timnas Indonesia tidak hanya harus menang ketika melawan Filipina di laga terakhir fase grup Piala AFF 2024. Tim Garuda dinilainya harus bisa meraih kemenangan besar.

Hensa, sapaan akrabnya, pun berpesan agar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, juga mengeluarkan strategi baru dalam pertandingan nanti.

"Timnas Indonesia harus menang besar, kalau mau aman ya lebih dari 1-0, dan harus ketemu strategi baru, tidak hanya mengandalkan lemparan ke dalamnya Arhan atau Robi Darwis," kata Hensa kepada wartawan.

Hensa menilai Filipina bukan lawan yang mudah untuk Indonesia. Sebab, Filipina terkenal sudah beradaptasi dengan pemain naturalisasi sejak lama.

Oleh karena itu, menurut Hensa, Timnas Indonesia pun juga harus memasang striker yang murni memiliki insting yang tajam dibandingkan laga-laga sebelumnya.

"Pekerjaan rumah besar buat para striker, harus punya killer instinct yang lebih tajam dibandingkan selama ini," kata Hensa.

"Dan Filipina bukan lawan yang mudah, mereka terkenal sudah beradaptasi dengan pemain naturalisasi sejak lama, jadi bek-bek kita pun harus kuat," lanjutnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Ingat, Timnas Indonesia Belum Pernah Juara

Hensa pun mengingatkan, Timnas Indonesia hingga kini belum pernah memenangkan Piala AFF. Menurutnya, jika kemudian Indonesia gagal menembus semifinal, maka ini akan kembali jadi torehan buruk Timnas selama di Piala AFF.

Sebab, kata Hensa, tidak ada alasan Indonesia tidak lolos minimal semifinal piala AFF kali ini.

"Dan sorry to say, jika Timnas Indonesia gagal menembus semifinal, itu buruk banget untuk Shin Tae-yong, dan Timnas Indonesia harus dievaluasi seluruhnya," kata Hensa.

"Soalnya walau kita masang pemain-pemain kelas 2, tapi kan tetap lawan-lawan kita, FIFA termasuk, melihat ini tim nasional Indonesia. Ya kalau kelas 2 ini gagal, ya gagalnya bukan gagal lapis 2, tapi gagalnya Indonesia," pungkasnya.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer