Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus gigit jari. Tim berjulukan Garuda itu gagal melenggang ke semifinal Piala AFF 2024 seusai kalah 0-1 dari Timnas Filipina.
Gol tunggal kemenangan Filipina diciptakan Bjorn Martin Kristensen lewat penalti pada menit ke-63. Pertandingan berlangsung menarik dan penuh drama selama 90 menit bergulir.
Baca Juga
Advertisement
Armada Shin Tae-yong itu harus bermain dengan 10 pemain di pengujung babak pertama. Muhammad Ferarri mendapatkan kartu merah langsung setelah melakukan sikutan kepada bek Filipina, Amani Aguinaldo di menit ke-42.
Skuad Garuda cuma mampu finish di urutan ketiga klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 dengan koleksi empat poin. Sedangkan Filipina di posisi runner-up mengoleksi enam angka berhak lolos ke babak empat besar. The Azkals menemani pemuncak klasemen Vietnam yang membukukan nilai 10.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelajaran Berharga
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2024 harus menjadi pelajaran berharga bagi Shin Tae-yong. Hal ini diungkapkan Menteri BUMN tersebut saat menonton langsung di Manahan.
"Kalau ditanya, saya maunya menang lawan Myanmar, Laos, dan Filipina. Kalau ada kalah lawan Vietnam ya wajar team muda. Kalau nanti kami sudah berikan terbaik hingga semifinal lalu kalah, tidak apa-apa tapi kami sudah berjuang beri yang terbaik," kata Erick Thohir.
"Kan sejak awal saya sudah bilang di AFF ini kami targetnya berikan yang terbaik. Kalau bicara berikan yang terbaik, harusnya dengan pelatih dan pemain ini kami bisa minimal lolos semifinal Piala AFF. Jadi di sisi ini tentu PSSI akan lakukan evaluasi,” sambungnya.
Advertisement
Proyeksi SEA Games 2025
Timnas Indonesia membawa mayoritas pemain muda di Piala AFF 2024. Erick Thohir mengatakan, para talenta muda tersebut diharapkan mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya sebelum diproyeksikan untuk SEA Games 2025.
"Timnas ini diproyeksikan ke SEA Games 2025, sekaligus untuk mempertahankan medali emas. Karena tidak berhasil ke semifinal ajang ini yang kurang lebih persaingannya sama dengan SEA Games nanti," ucapnya.
"Artinya, banyak hal harus segera dibenahi. Waktunya masih cukup. Setahun lagi. Jadi berbenahlah, terutama pelatih juga harus evaluasi," lanjut Erick Thohir.