Sukses


Fakta 3 Klub Tetangga yang Sedang Terjerembap di Papan Bawah BRI Liga 1: Harus Berbenah, Perbaiki Masalah!

Bola.com, Jakarta - Tiga klub yang berbasis di area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami nasib memprihatinkan di BRI Liga 1 2024/2025. Performa yang tak kunjung konsisten membawa mereka terjerembap di papan bawah.

Ketiga klub yang bertetangga, PSS Sleman, PSIS Semarang, hingga Persis Solo, sama-sama terhambat untuk bersaing. Belakangan ini, ketiganya juga sama-sama terganjal performa buruk di BRI Liga 1 musim ini.

Tentu saja, ketiganya membutuhkan sejumlah perbaikan menuju putaran kedua nanti. Bursa transfer pada paruh musim ini akan menjadi momentum yang sangat menentukan nasib mereka pada putaran kedua nanti.

Apabila kesempatan merombak skuad ini tidak dimaksimalkan dengan baik, bukan tidak mungkin mereka akan semakin terjerembap di papah klasemen BRI Liga 1 2024/2025. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Inkonsistensi PSS

PSS Sleman juga belum menemukan performa terbaiknya hingga menuju putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Terbaru, skuad Elang Jawa harus mengakui keunggulan Persija Jakarta dengan skor 1-3.

Padahal, mereka sempat menang 2-1 atas PSIS Semarang. Ini membuat anak asuh Mazola Junior kembali mendekati zona merah. Sebab, mereka baru mengoleksi 12 poin dari 16 pertandingan.

Tim asal Bumi Sembada ini berada di peringkat ke-14 klasemen. Mereka hanya terpaut dua poin saja dari Persis Solo yang berada di peringkat ke-16, alias batas atas zona merah klasemen sementara.

Elang Jawa membutuhkan konsistensi jika masih ingin bersaing. Apalagi, pada putaran kedua nanti, nasib mereka akan semakin dipertaruhkan untuk bertahan di kasta tertinggi.

3 dari 5 halaman

PSIS Kembali Terjun

Konsistensi masih menjadi persoalan utama PSIS Semarang pada BRI Liga 1 musim ini. Terbaru, Mahesa Jenar menelan dua kekalahan beruntun melawan PSS Sleman (1-2) dan Malut United (1-3).

Catatan ini menodai momentum kebangkitan yang diukir Mahesa Jenar sebelumnya. Sebab, mereka sukses mengukir tiga kali menang dan satu hasil imbang sebelum meraih dua kekalahan beruntun tersebut.

Persoalannya, mereka harus kehilangan sejumlah pemain asing pada dua laga tersebut, yakni Evandro Brandao dan Boubakary Diarra. Padahal, keduanya jadi amunisi penting pada empat laga tersebut.

PSIS saat ini berstatus sebagai tim dengan produktivitas gol terendah di BRI Liga 1. Sebab, dari 16 pertandingan, anak asuh Gilbert Agius baru berhasil mencetak 11 gol.

4 dari 5 halaman

Persis Paling Merana

Dari semua klub yang bertetangga ini, Persis Solo jadi peserta yang paling merana. Laskar Sambernyawa harus terjerembap di zona merah. Mereka sudah melewati delapan pertandingan tanpa kemenangan.

Catatannya lima kali kalah dan tiga imbang. Kehadiran pelatih baru asal Malaysia, Ong Kim Swee, belum bisa memberikan solusi. Masalah utama dari Persis berada pada kualitas pemainnya musim ini.

Mereka kehilangan banyak pilar kunci. Salah satunya Ricardo Lima yang cedera parah hingga akhir musim. Saat ini, mereka masih tertahan di peringkat ke-16 klasemen BRI Liga 1 2024/2025 dengan koleksi 10 poin dari 16 laga.

Persis tentu butuh perbaikan komposisi skuad pada bursa transfer tengah musim jika ingin bersaing pada putaran kedua. Apalagi, mereka jadi tim paling minim produksi gol karena baru bisa mencetak 11 gol dari 16 laga.

5 dari 5 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer