Bola.com, Jakarta - Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke semifinal setelah dijegal Timnas Filipina 0-1 di laga terakhir penyisihan Grup B Piala AFF 2024 lalu harus diambil hikmahnya.
Publik sepak bola Indonesia harus Legawa dan realistis dengan kekuatan yang diturunkan bermaterikan pemain U-22.
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, anak-anak muda itu tak mampu menghadapi Laos, Vietnam, dan Filipina yang diperkuat banyak pemain senior.
"Sejak awal, Ketum PSSI, Erick Thohir, dan pelatih Shin Tae-yong sepakat memakai pemain U-22 di Timnas Indonesia. Tujuannya menyiapkan mereka untuk SEA Games Thailand tahun depan. Nah, kalau sekarang gagal, seharusnya risiko itu harus diterima dengan legawa. Buktinya pemain muda kita kalah bersaing di fase grup," kata Gusnul Yakin, pengamat sepak bola nasional.
Kegagalan ini dijadikan pelajaran dan evaluasi.
"Melihat materinya dan cara bermain, PSSI dan Shin Tae-yong bisa menilai seberapa mumpuni materi Timnas Indonesia ini dipakai di SEA Games nanti. Nah, kekurangan itu yang harus diperbaiki agar di Thailand nanti target mempertahankan medali emas bisa terwujud," imbuh Gusnul Yakin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Bulan-bulanan
Kegagalan melaju ke semifinal dianggap Gusnul Yakin juga bagus untuk sepak bola Indonesia dan para pendukungnya.
"Katakanlah kita bisa ke semifinal. Timnas Indonesia akan bertemu Thailand. Dengan kekuatan yang ada dan cara main yang tidak rapi, Timnas Indonesia akan jadi bulan-bulanan Thailand. Tak menutup kemungkinan kita akan kalah dengan jumlah gol banyak," prediksinya.
Jika Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak, lanjut Gusnul Yakin, maka pencinta sepak bola akan lebih malu dan sakit hati.
Advertisement
Reputasi Bisa Hancur
Thailand sebagai Raja ASEAN tak terkalahkan di penyisihan Grup A. Tim berjulukan Gajah Perang ini memasukkan 18 gol dan hanya kebobolan empat bola.
Sementara Singapura dan Malaysia, yang menurunkan pemain senior lokal dan naturalisasi saja, tak berkutik menghadapi Thailand.
"Jika Timnas Indonesia dihajar Thailand di dua leg semifinal maka reputasi kita yang kini sudah masuk level Asia dan sedang berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan hancur. Dampak psikologisnya sangat besar. Thailand tak mau tahu jika Indonesia hanya memakai pemain U-22 di semifinal," tuturnya.