Bola.com, Jakarta - Tagar Shin Tae-yong dan Erick Thohir out menggema di media sosial, terutama X. Fenomena ini terjadi setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal Piala AFF 2024.
Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024 karena hanya bisa mengakhiri Grup B di peringkat ketiga.
Baca Juga
Erick Thohir: Kami Beruntung Para Pemain Diaspora Percaya dengan Proyek Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
Erick Thohir Diwawancara Reuters: Timnas Indonesia Seharusnya Masuk 9 Besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, PSSI: Pemain Sudah Tampil Maksimal
Advertisement
Tim Garuda kalah bersaing dengan Timnas Vietnam dan Timnas Filipina.
Turun dengan 22 pemain U-22 dan hanya dua pemain yang berusia di atas 22 tahun, Timnas Indonesia menorehkan satu kemenangan, sekali seri, dan dua kali kekalahan di Grup B Piala AFF 2024.
Cuitan dengan hastag #STYOut plus #STYTanpaDiasporaNol berkeliaran di X. Belakangan, seruan #ErickOut juga mulai trending.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sama-Sama Berjuang
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, buka suara terkait tagar #STYOut dan #ErickOut. Dia kecewa dengan huru-hara di media sosial itu karena menganggap Shin Tae-yong dan Erick Thohir sama-sama telah berjuang untuk sepak bola Indonesia.
"Kalau minta tanggapan saya berkaitan dengan soal tagar Shin Tae-yong out dan Pak Ketua PSSI out, ini sangat disayangkan dan sangat ngawur kalau menurut saya," jelas Sumardji.
"Kenapa? Karena satu, kami ini sudah ada di jalur yang benar. Pak Ketua PSSI sudah mati-matian membuat PSSI bisa melangkah jauh seperti sekarang ini," ucap Sumardji.
Advertisement
Ungkapan Sumardji
"Shin Tae-yong juga demikian. Sudah bisa meletakkan dasar dan juga bisa pada jalur yang benar dengan berbagai macam prestasi yang ada," imbuh Sumardji, yang juga Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu.
"Jangan hanya gara-gara gagal di Piala AFF 2024, yang memang dari awal tidak ada target yang harus dicapai. Targetnya adalah kaderisasi dan targetnya adalah SEA Games 2025 dan juga Piala Asia U-23 2026."
"Dengan kami mempersiapkan tim ini jauh-jauh hari seperti ini, ke depan kami bisa berkiprah lebih baik lagi. Memang kalau kita ingin semuanya instan, contoh seperti Piala AFF kami harus jadi juara, tentu semuanya harus ada persiapan," tutur Sumardji.
Persiapan Pendek
Selain bermaterikan pemain U-22, Timnas Indonesia juga minim persiapan untuk Piala AFF 2024. Tim Garuda hanya berlatih selama seminggu di Bali. Beberapa pemain bahkan telat bergabung.
"Sementara, kami tidak ada persiapan karena memang dari awal yang kami persiapkan adalah skala prioritas. Skala prioritas kami adalah SEA Games 2025 dan juga kaderisasi dan terakhir adalah Piala Asia U-23 2026," ujar Sumardji.
"Jadi, itulah yang harusnya sama-sama kita memahami dan memaklumi. Tetapi, kalau terus pada akhirnya ini digoreng-goreng, dibelok-belokkan, Shin Tae-yong dan Pak Ketua out itu, saya jujur saja, sangat kecewa kenapa harus seperti itu. Ini kita bicara konteks Piala AFF. Kalau prioritas utama pasti lolos Piala Dunia," kata Sumardji.
Advertisement