Sukses


Layangkan Somasi, PT AABBI Desak Arema Indonesia Tak Lagi Pakai Nama Arema

Bola.com, Malang - Beberapa hari ini nama Arema jadi perbincangan hangat di publik. Tak lain karena Asprov PSSI Jawa Timur, menghapus nama Arema yang tercantum sebagai klub anggotanya.

Mulai dari Arema Indonesia yang bermain di Liga 4, Akademi Arema Ngunut sebagai anggota Asprov PSSI Jawa Timur, serta Putra Arema sebagai SSB yang terafiliasi PSSI Jatim.

Dalam situs pssijatim.com, nama “Arema Indonesia” diganti dengan xxxxx Indonesia. Begitu juga dengan dua tim lainnya. Perubahan tersebut, merupakan imbas dari somasi dari PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) yang menaungi Arema FC.

PT AABBI merupakan pemegang nama Arema yang sah dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, dengan nomor pendaftaran IDM00065610, tertanggal 20 September 2019, nomor pengumuman BRM1715A, tanggal 13 Maret 2017.

“Terkait somasi perihal penggunaan pencantuman nama Arema khususnya di bidang penamaan yang berhubungan dengan sepak bola, ini adalah bentuk corporate action. Khususnya dibidang legal.” kata Adi Ismanto, Direktur Legal PT AABBI.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

PT AABBI Pemegang Nama Sah Arema

Perlu diketahui, PT AABBI jadi pemegang yang sah nama Arema sejak 2017. Untuk itu, mereka berhak melakukan somasi jika ada klub atau pihak manapun yang menggunakan nama Arema tanpa seizin PT AABBI.

Seperti yang dilakukan tiga tim sepak bola di lingkup Asprov PSSI Jatim. Saat ini, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema sudah memberikan respons terkait somasi tersebut.

Akademi Arema Ngunut memberikan surat balasan pada 17 Desember 2024. Mereka akan mengubah nama akademi tanpa menggunakan Arema. Di sisi lain, Putra Arema memberikan surat balasan pada 19 Desember 2024.

Dalam suratnya, disampaikan SSB tersebut tidak keberatan dan akan menggantinya dengan nama lain.

 

3 dari 6 halaman

Somasi Kedua

Beberapa waktu lalu, legal PT AABBI melayangkan somasi kedua tertanggal 24 Desember 2024 kepada Arema Indonesia. Tim yang bermain di Liga 4 itu belum memberikan respons terhadap somasi pertama tertanggal 12 Desember 2024.

Sementara itu, Asprov PSSI Jatim juga mendapatkan somasi kedua. Sebagai bentuk penegasan agar tidak ada lagi anggotanya yang menggunakan nama Arema untuk berlaga di Liga 4.

Ini dilakukan sebagai bentuk proteksi atas nama Arema, terutama di lingkungan sepak bola Tanah Air. Saat ini, PT AABBI masih menunggu respon atas somasi kedua yang dilayangkan kepada xxxxx Indonesia dan Asprov PSSI Jatim.

Hal itu akan menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil legal action PT AABBI, akankah berlanjut ke upaya hukum atau tidak, bergantung pada respon dari pihak tersebut.

“Nama Arema tentu harus diproteksi. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga image Arema sebagai tim profesional. Ini jadi sebuah kewajiban juga. Jangan sampai banyak nama Arema tapi justru melekatkan image yang kurang bagus,” lanjut Adi Ismanto.

 

4 dari 6 halaman

Serangan Balik

Terkait somasi, bisa dibilang Arema Indonesia seakan terkena serangan balik. Pada 2014 silam, mereka yang melayangkan gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kepada manajemen Arema FC.

Saat itu, Arema Indonesia mengklaim sebagai pemilik hak atas logo dan nama Arema. Mereka menuntut agar manajemen Arema FC membayar Rp 50 miliar karena menggunakan logo dan nama Arema.

Setelah tuntutan itu, Arema FC menggunakan logo berbeda. Namun, nama Arema masih tetap digunakan.

Kini, situasinya berbeda karena manajemen Arema FC berhasil mendapatkan lisensi yang sah nama Arema sejak 2017 lalu. Bedanya, Arema FC tidak menuntut dengan nominal uang.

 

5 dari 6 halaman

Hanya Akan Ada Satu Arema

Mereka hanya meminta agar tidak lagi menggunakan nama Arema. Jika itu terealisasi, hanya ada satu klub Arema di Indonesia.

Perlu diketahui, pada 2012 dualisme kompetisi membuat Arema terpecah. Di kompetisi IPL ada Arema Indonesia, sedangkan di ISL ada Arema Cronus. Ketika dualisme kompetisi berakhir, Arema tetap terpecah jadi dua.

Sementara itu, Akademi Arema Ngunut dan SSB Putra Arema tidak ada kaitannya dengan dualisme tersebut. Dua tim itu bergerak di bidang pembinaan pemain muda.

6 dari 6 halaman

Simak Persaingan Musim Ini:

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer