Bola.com, Jakarta - Putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025 tinggal menyisakan satu partai tunda antara Bali United kontra Persib. Namun peta kekuatan lima besar pada paruh musim tak akan banyak berubah.
Jika Persib tumbang di kandang Bali United, posisi Maung Bandung tak bakal goyah di puncak klasemen sementara.
Baca Juga
Advertisement
Namun kekalahan nanti bisa menodai rekor tim asuhan Bojan Hodak sebagai satu-satunya kontestan yang belum tersentuh hasil minor hingga pekan ke-17.
Dari perbandingan pencapaian putaran pertama musim lalu, Persib dan Bali United merupakan tim yang paling konsisten menguasai lima besar.
Periode lalu, Persib bertengger pada urutan kedua di bawah Borneo FC. Sedangkan Bali United nangkring di peringkat keenam.
Jika pada laga tunda nanti Bali United membekuk Persib, maka rangking Serdadu Tridatu naik satu tingkat menggeser tempat Arema FC dengan poin 30.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peningkatan Persebaya, Persija, dan Arema FC
Yang menarik adalah peningkatan drastis Persebaya, Persija, dan Arema FC yang kini bersemayam di peringkat kedua, ketiga, dan keempat.
Jika performa tiga raksasa ini stabil di putaran kedua nanti, salah satu dari trio bisa jadi pesaing serius bagi Persib untuk back to back menjuarai Liga 1 musim ini.
Padahal pada paruh kompetisi lalu, Persebaya hanya menempati urutan sebelas. Persija nongkrong di peringkat 13. Arema FC paling nahas, karena di rangking teratas zona degradasi alias posisi 16.
Nakhoda baru dan perekrutan pemain tepat diyakini mendongkrak prestasi ketiga tim tradisional eks era Perserikatan dan Galatama ini.
Â
Â
Advertisement
Kunci Sukses Persebaya, Persija, dan Arema FC
Kedatangan Paul Munster membuat Persebaya nyaman. Gonjang-ganjing pergantian pelatih seperti musim lalu dari Aji Santoso ke Josep Gombau tak terjadi lagi.
Carlos Pena yang menggantikan Thomas Doll membuat Persija tampil pragmatis dalam mengejar kemenangan.
Arema FC yang bisa tampil di Blitar dan dekat dengan Malang membuat pemain tak dihinggapi home sick lagi laiknya musim sebelumnya saat bermarkas di Bali.
Salah satu penyebab musim lalu mereka terpuruk karena tiga kali pergeseran kursi pelatih. Mulai estafet dari tangan I Putu Gede ke Joko Susilo yang terakhir berada di pangkuan Fernando Valente, ayah gelandang Persik saat ini, Ze Valente.
Tapi sayang Singo Edan tak belajar dari pengalaman. Sebelum putaran pertama kelar, Arema FC menghentikan kerjasama dengan Joel Cornelli.
Jika juara Galatama 1992 ini tak menemukan pelatih pengganti yang tepat maka perjalanan Arema FC bisa tersendat-sendat hingga akhir musim.
Â
Tim dengan Penurunan Prestasi
Paling ironis adalah merosotnya kinerja Borneo FC, Madura United FC, dan PSIS. Pesut Etam yang musim lalu perkasa memuncaki klasemen sementara, kini terlempar dari posisi lima besar. Pasukan Pieter Huistra turun di rangking kesembilan.
Madura United, runner-up bagi Persib sebagai juara lalu, kini terbenam di dasar klasemen. PSIS yang sempat bangga di posisi lima besar silam, sekarang tampak terengah-engah mengulang kejayaannya.
Jika di putaran kedua nanti Persebaya, Persija, dan Arema FC berbenah untuk bersaing jadi juara, maka pembenahan yang dilakukan PSIS dan Madura United cenderung agar keduanya selamat dari ancaman degradasi.Â
Advertisement