Sukses


Ketika Ratusan Pedagang Asongan di Stadion Mandala Krida Menggantungkan Hidup Lewat Pegadaian Peduli UMKM

Bola.com, Yogyakarta - Pegadaian Liga 2 2024/2025 tengah memasuki masa-masa krusial. Kontestan klub yang tersebar di tiga grup saling sikut demi merebut tiket ke-8 besar.

Kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia itu sudah bergulir selama 16 pekan. Artinya, tinggal dua pertandingan lagi yang akan dijalani setiap klub. Persaingan di papan klasemen makin sengit.

Persiraja Banda Aceh memuncaki klasemen sementara Grup 1 Pegadaian Liga 2 dengan koleksi 30 poin. Adapun Bhayangkara FC nangkring di urutan teratas Grup 2 dengan raihan 27 angka. Grup 3 ada Persela Lamongan yang unggul dengan nilai 25.

Top scorer sementara Pegadaian Liga 2 dipegang tiga pemain yang masing-masing mengukir 12 gol. Mereka adalah Rafinha (PSIM Yogyakarta), Juninho Cabral (PSMS Medan), dan Ezechiel N'Douassel (Persela Lamongan).

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Manfaat Luas Bagi Masyarakat

Pegadaian Liga 2 musim ini menyajikan banyak hal menarik. Tidak hanya tontonan seru antara kontestan tim yang berduel di lapangan, namun juga memberikan manfaat luas terhadap masyarakat serta pelaku sepak bola Tanah Air.

Satu di antaranya turut menggerakkan roda perekonomian, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka memang mendapatkan ruang khusus di area stadion penyelenggara lewat program Pegadaian Peduli pada Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengatakan sepak bola tak sekadar jadi ajang tontonan olahraga di Indonesia. Berbeda dari Liga 1, Pegadaian Liga 2 memiliki komitmen yang jauh lebih besar terhadap lingkungan dan sosial hingga geliat UMKM. 

 

3 dari 4 halaman

Menghidupi Pedagang Asongan

Lebih dari tiga bulan bergulir, Pegadaian Liga 2 melalui programnya benar-benar membawa berkah tersendiri bagi para pedagang asongan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, markas klub PSIM. Salah satunya dirasakan Atri, wanita asal Godean, Sleman.

"Alhamdulillah jualannya ramai. Pertandingan di Liga 2 sejauh cukup ramai. Penonton juga luar biasa dan yang paling ramai mungkin saat PSIM melawan Persekat," ujar Atri saat ditemui Bola.com di Stadion Mandala Krida, Kamis (19/12/2024).

Wanita berusia 34 tahun itu mengatakan, lebih dari 100 pedagang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di stadion. Oleh karena itu, adanya program Pegadaian Peduli UMKM sangat ia syukuri.

"Kami berjualan di stadion seperti ini kan ada paguyubannya. Kalau hari ini di Mandala Krida ada sekitar 80-an orang, itu termasuk yang keliling di tribune. Sangat bersyukur dengan adanya program dari Pegadaian Liga 2" sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Dari Masa ke Masa

Atri merupakan satu di antara ratusan bahkan ribuan pengasong yang masih bertahan hingga saat ini. Sudah belasan tahun lamanya dia menjalani profesi sebagai pedagang asongan di stadion. Mengais rezeki di tengah gemerlapnya kompetisi sepak bola Indonesia.

"Saya jualan di stadion sudah 17 tahun soalnya saya ikut suami, kalau suami saya sudah dari kecil diajak orang tuanya jadi ya bisa dibilang turun temurun. Untuk omset Alhamdulillah lumayan buat menyambung hidup keluarga karena ya sudah belasan tahun," ungkap Atri.

"Yang dijual ada arem-arem, tahu, makanan ringan, es teh dan es jeruk, yang dari sponsor klub kayak kopi dan air mineral. Kalau ramai seperti ini pasti habisnya. Makanan yang saya bikin sendiri ada arem-arem, kalau tahu sudah beli matengan," pungkasnya.

Video Populer

Foto Populer