Sukses


Mengenang 3 Pemain Muda yang Tampil pada Final Piala AFF dan Menjadi Bintang di Panggung Internasional

Bola.com, Jakarta - Sejurus lagi, Timnas Vietnam akan menjadi yang terkuat di perehelatan Piala AFF 2024. Pada leg 1 final yang berlangsung di Stadion Viet Tri, Viet Tri, Kamis (2/1/2025) malam WIB, The Golden Star Warriors menang tipis 2-1 atas Timnas Thailand.

Di leg 2 nanti, yang rencananya akan mentas di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Thailand, Minggu (5/1/2025) malam pukul 20.00 WIB, tim asuhan Kim Sang-sik guna menggondol gelar ketiga setelah Piala AFF 2018 dan 2008.

Sukses Vietnam membungkam juara bertahan Thailand tak lepas dari kontribus pemain-pemain muda macam Bui Vi Hao. Pemain yang masih berusia 21 tahun ini bermain di sektor tenga sebagai gelandang serang dalam skema 3-5-2 yang diterapkan Kim Sang-sik.

Tampil disiplin dan tak kenal lelah, pilar kepunyaan Becamex Bình Dương F.C. menjadi batu sandungan bagi para playmaker Thailand yang dimotori Akarapong Pumwisat.

Di leg 2 nanti, bisa dipastikan Bui Vi Hao masih menjadi andalan The Golden Star Warriors dalam misi menuju singgasana juara di kandang Tim Gajah Perang.

Dalam sejarah panjang Piala AFF yang sudah bergulir sejak 1996, kehadiran pemain muda selalu dinanti. Tak kalah cemerlang dari pemain senior, bakat-bakat muda tersebut bahkan menjadi sorotan dan bahkan menjelma menjadi bintang Internasional.

Berikut tiga di antaranya:

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Boaz Solossa

Jauh sebelum Dony Tri Pamungkas dan Victhor Dethan mencolong perhatian di Piala AFF 2024, Boaz Solossa sudah lebih menguncang turnamen terakbar Asia Tenggara.

Masih sangat belia, 18 tahun, Boaz masuk skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2004. Saat itu, Boci memang sosok pemain muda penuh pesona di dalam negeri. Peter Withe, sang pelatih, membawa wonderkid Papua ke dalam armadanya.

Boaz membalas kepercayaan Peter Withe dengan gemilang. Melaju hingga ke final, sayang Indonesia harus mengakui ketangguhan Timnas Singapura.

Meski begitu, Boaz panen sanjungan. Ia mengemas empat gol atau hanya terpaut tiga lesakan dari seniornya, Ilham Jaya Kesuma, yang tampil sebagai top skorer dengan tujuh gol.

Paska Piala AFF 2004, Boaz terus terbang tinggi bersama Skuad Garuda. Ia hadir dalam banyak duel di pentas Internasional, termasuk menjadi kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.

 

3 dari 4 halaman

Agu Casmir

Tak salah lagi, Agu Casmir adalah protagonis di balik keangkeran Timnas Singapura saat mengalahkan Timnas Indonesia di partai puncak Piala AFF 2004.

Di sepanjang turnamen, Agu Casmir yang ketika itu masih berusia 20 tahun meledak via enam lesakan, termasuk sebiji gol yang ia ceploskan lewat eksekusi tendangan penalti yang memastikan kemenangan The Lions atas Indonesia.

Usai Piala AFF 2004, Agu Casmir masuk daftar buruan tim-tim papan atas domestik Singapura serta pernah pula menjadi mesin gol Persija Jakarta sepanjang 2010-2011. Dalam 21 laga, ia mendulang sembilan gol untuk Macan Kemayoran.

Kelahiran 23 Maret 1984 meninggalkan Timnas Singapura pada 2012 dengan 42 caps serta 15 gol dan sampai saat ini dikenang sebagai salah satu legenda terbaik The Lions.

 

4 dari 4 halaman

Adisak Kraisorn

Timnas Thailand punya segudang penyerang cemerlang di pentas Piala AFF. Satu di antaranya adalah Adisak Kraisorn. Walau tak sebeken dan seheboh Teerasil Dangda, namun Adisak Kraisorn layak diacungi jempol.

Sedikitnya, tombak kelahiran 1 Februari 1991 sudah tiga kali membawa The War Elephant ke final Piala AFF dan keluar sebagai yang terkuat.

Momen spesial tersaji di edisi 2014, dimana tatkala itu Adisak Kraisorn masih berusia 23 tahun. Jelas belum terlalu tua untuk turnamen seketat Piala AFF.

Seperti halnya Teerasil Dangda, Adisak Kraisorn juga masuk daftar top skor Piala AFF sepanjang sejarah. Total, ia mengepak 11 gol, termasuk saat membawa Thailand jawara dalam dua edisi berikutnya yakni pada 2020 dan 2022 serta menjadi yang tersubur di edisi 2018 dengan delapan lesakan.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer