Sukses


Benarkah Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Jadi Pemicu Dipecatnya STY? Begini Jawaban PSSI

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dipastikan tidak akan ditangani Shin Tae-yong lagi. Kontraknya memang masih tersisa sampai pada tahun 2027, namun kini benar-benar berakhir.

Shin Tae-yong secara resmi telah mengakhiri masa baktinya selama lima tahun bersama Timnas Indonesia. Ia sudah tidak lagi menjabat nahkoda skuad Garuda mulai hari ini, Senin (6/1/2025).

PSSI yang dipimpin Erick Thohir menggelar konferensi pers membahas Rencana Baru Perkembangan Timnas Indonesia. Salah satu yang dikabarkan adalah secara resminya Shin Tae-yong dipecat.

Dipecatnya Shin Tae-yong berarti hanya berjarak 16 hari setelah kegagalan Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024. Ya, laga Timnas Indonesia kontra Filipina di Stadion Manahan, Solo pada 21 Desember lalu menjadi yang terakhir bagi pelatih asal Korea Selatan.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penjelasan PSSI

Timnas Indonesia di bawah polesan STY turun dengan mayoritas pemain di bawah usia 22 tahun. Tim Garuda juga menjadi tim dengan rata-rata termuda di turnamen kali ini.

Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Filipina lewat gol penalti Bjorn Kristensen pada pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2024. Kekalahan itu memastikan perjalanan Timnas Indonesia terhenti di fase grup Piala AFF 2024. Indonesia cuma bisa finis di urutan ketiga, merelakan tiket ke fase gugur didapat Filipina dan Vietnam yang akhirnya menjadi juara.

Banyak yang bertanya-tanya, apakah benar kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 menjadi faktor tebesar dipecatnya pelatih berusia 54 tahun itu. Ketua PSSI, Erick Thohir pun memberikan penjelasan.

"Semua pertandingan yang diikuti Timnas Indonesia pasti ada evaluasinya. Kan kita melihat dari pertandingan Indnonesia melawan China, memang dipikir terlalu ambisius, tetapi tidak, karena kita menghitung angka-angka kemenangannya," beber Erick Thohir, Senin (6/1/2025).

 

3 dari 4 halaman

Masih Ada Peluang

Timnas Indonesia saat ini ada di posisi tiga Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda mengumpulkan enam poin hasil dari sekali menang, empat imbang, dan sekali kalah dari total enam laga.

Agenda terdekat adalah melawat ke markas Australia pada 20 Maret 2025, lima hari kemudian giliran menjamu Bahrain di Jakarta. Timnas Indonesia harus mendulang angka penuh dalam pertandingan tersisa, jika ingin tampil di Piala Dunia 2026.

"Bagaimana kalau kita waktu itu kalah dari Saudi? Sudah pasti gagal ke Piala Dunia. Makanya di 4 pertandingan ini, kita berharap menimba poin," beber Erick Thohir.

 

4 dari 4 halaman

Blunder Enggak Sih?

Timnas Indonesia kini menyusul beberapa negara pesaing di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang lebih dulu melakukan pergantian pelatih.

Australia lebih duku menggantikan Graham Arnold dengan Tony Popovic. Kemudian Arab Saudi memecat pelatih sekaliber Roberto Mancini dan digantikan Herve Renard. Erick Thohir menilai keputusan yang diambil kali ini bukanlah sebuah blunder.

"Saya rasa hal yang biasa, memang untuk posisi Kualifikasi Piala Dunia ini banyak negara-negara mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya. Makanya saya ceritakan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi," katanya.

"Kalau kita hitung-hitung, jika pergantian dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Makanya hari ini yang terbaik. risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi dampak lebih dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tegas orang nomor satu di PSSI.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer