Bola.com, Jakarta - Patrick Kluivert dikabarkan menjadi kandidat kuat pelatih anyar Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong. Meski berstatus sebagai satu di antara legenda sepak bola dunia, Kluivert juga memiliki catatan kelam dalam kehidupan pribadinya.
Shin Tae-yong resmi dipecat PSSI dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6/1/2024) siang WIB. Ketua PSSI, Erick Thohir, menyebut pelatih asal Korea Selatan itu legawa dengan keputusan yang sudah diambil.
Baca Juga
Media Belanda Sebut Patrick Kluivert Sempat Ditolak Klub Belgia Sebelum ke Timnas Indonesia
Kata Eks Pelatih PSM: Luar Biasa Jika Pengganti Shin Tae-yong Mampu Loloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Pemred Media Belanda Spill 2 Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Satu di Antaranya Keturunan Maluku
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Erick Thohir turut mengumumkan kapan pelatih pengganti Shin Tae-yong tiba di Indonesia. Namun, ET belum membeberkan nama juru taktik anyar Timnas Indonesia.
"Calon pengganti sudah kita dapatkan. Tanggal 11 Januari akan mendarat di Indonesia. Lalu tanggal 12 Januari, mungkin pukul 4 sore bakal konferensi pers bertemu media," kata Erick Thohir.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Patrick Kluivert Kandidat Terkuat
Sejumlah nama pelatih asal Belanda masuk daftar calon pelatih Timnas Indonesia. Namun, Patrick Kluivert merupakan kandidat terkuat arsitek Tim Garuda, menggantikan Shin Tae-yong.
Bahkan, pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, telah bersabda jika Patrick Kluivert telah sepakat untuk mengasuh Timnas Indonesia.
"Patrick Kluivert bersiap untuk menjadi pelatih kepala baru Timnas Indonesia, kesepakatan sudah tercapai," kicau Fabrizio Romano melalui akun X.
"Kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan dua tahun, perkenalan akan dilakukan pada 12 Januari di Indonesia. Targetnya adalah lolos Piala Dunia," lanjut Romano.
Advertisement
Catatan Kelam
Patrick Kluivert dikenal sebagai satu di antara legenda sepak bola dunia. Dia pernah membela klub-klub besar Eropa, mulai dari Ajax Amsterdam, AC Milan, hingga Barcelona.
Pria yang kini berusia 48 tahun tersebut juga pernah mendapatkan kesempatan membela Timnas Belanda. Patrick Kluivert tercatat menorehkan 79 caps dan mendulang 40 gol.
Sepanjang kariernya sebagai pesepak bola selama 14 tahun, Kluivert berhasil merengkuh sembilan gelar juara.
Meski mengukir prestasi mentereng, Patrick Kluivert memiliki catatan kelam dalam kehidupan pribadinya. Dia pernah terlibat kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
Insiden tersebut terjadi pada 9 September 1995, saat Patrick Kluivert masih berseragam Ajax Amsterdam. Kala itu, Kluivert yang mengendarai BMW Cabriolet merah menabrak Ford Orion milik Marten Putman.
Â
Terlilit Utang Judi Rp 16 Miliar
Akibat insiden tersebut, Putman yang juga seorang penggemar Ajax tersebut sampai harus meregang nyawa. Diketahui Patrick Kluivert mengendarai mobil BMW miliknya hingga melebihi batas kecepatan, dan menabrak bagian pintu mobil yang dikendarai Marten Putman.
"Mobil itu datang begitu cepat, kami tidak pernah melihatnya. Saya sangat senang suami saya tidak merasakan sakit atau takut," kata istri Putman, Hanny, yang juga terluka dalam kecelakaan itu seperti dilansir The Independent.
Berdasarkan hasil persidangan, Patrick Kluivert diketahui tidak dalam kondisi mabuk. Akhirnya, Kluivert yang ketika itu masih berusia 19 tahun hanya dijatuhi hukuman melakukan 240 jam pelayanan masyarakat, dan dilarang berada di jalanan selama 18 bulan.
Setelah pensiun, Patrick Kluivert juga terlibat kontroversi lainnya. Menurut laporan surat kabar Belanda, De Volkskrant, Kluivert terlilit utang perjudian senilai 1 juta euro (Rp 16,8 miliar) kepada geng kriminal pada Maret 2017.
Patrick Kluivert yang ketika itu menjabat sebagai Direktur Sepak Bola Paris Saint-Germain, terlilit utang antara 2011 dan 2012 pada pertandingan FC Twente. Periode tersebut, dia masih menjadi pelatih tim cadangan Twente.
Pengacara Kluivert, Gerard Spong, bersikeras bahwa kliennya adalah 'korban' dalam seluruh urusan tersebut, yang fokusnya bukan pada mantan penyerang itu tetapi pada pengaturan pertandingan.
Advertisement