Bola.com, Jakarta - Heboh kabar mengenai pengangkatan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia tak cuma dirasakan di Tanah Air saja. Di Belanda, hype serupa juga menerpa Negeri Kincir Angin tersebut.
Patrick Kluivert diisukan kuat bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan peran Shin Tae-yong yang dipecat PSSI. Kepastian mengenai pemecatan tersebut diutarakan langsung oleh Erick Thohir pada Senin (7/1/2025) siang WIB.
Baca Juga
PSSI Pasang Badan untuk Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert yang Pernah Kena Kasus Judi: Kalau Terlibat, Pasti Sudah Diblacklist
Melihat Plus dan Minus Pergantian Pelatih Timnas Indonesia di Tengah R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
PSSI Ungkap Pelatih Baru Timnas Indonesia dari Belanda Akan Lobi Pemain Diaspora untuk Gabung, Ibaratkan Abang-abangan Manggil Juniornya
Advertisement
Saat itu, Erick Thohir memang tidak secara gamblang menyebut nama pelatih yang akan menggantikan Shin Tae-yong. Namun selang beberapa jam setelah konferensi pers berakhir, Fabrizio Romano, pakar transfer kenamaan, mengklaim bahwa pada 12 Januari 2025, Kluivert akan resmi melatih Timnas Indonesia.
Fans Timnas Indonesia yang kecewa karena melihat Shin Tae-yong dipecat langsung menyuarakan kegundahannya. Apalagi mereka juga merasa kalau Patrick Kluivert bukanlah sosok yang tepat menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Disorot Media Belanda
Media Belanda, Voetbal Primeur, menyoroti tindak tanduk netizen Indonesia dalam merespons isu mengenai Patrick Kluivert. Mereka cukup kaget banyak orang yang kecewa dengan penunjukkan ini.
"Penunjukan Patrick Kluivert yang akan datang sebagai pelatih nasional Indonesia disambut dengan banyak skeptisisme di negara Asia. Sudah banyak kritik di media sosial," tulis Voetbal Primeur.
"Di Indonesia yang gila sepakbola, berita tentang Kluivert menghantam seperti bom. Tapi tidak dalam arti kata positif. Dalam reaksi terhadap postingan Instagram VoetbalPrimeur, reaksi negatif menghujani. Penunjukan tersebut dipandang sebagai sebuah langkah mundur dan masa lalu pribadi Kluivert sering kali terguncang."
Â
Advertisement
Komentar Negatif
ÂÂÂView this post on Instagram
Seperti diketahui, tahun lalu, Kluivert pernah menjadi korban pemerasan oleh sindikat perjudian, di mana mantan pemain internasional Belanda ini dilaporkan memiliki utang lebih dari satu juta euro.
"Seorang penjudi dengan utang yang bekerja di negara di mana orang-orang sangat menyukai perjudian: kombinasi yang mematikan," adalah salah satu reaksi yang muncul. "Pilihan buruk," kata yang lain. Dan: "Ini bukan kandidat yang meyakinkan. Berdasarkan apa Kluivert dipilih?"
Menurut laporan dari surat kabar Belanda De Volkskrant, utang tersebut menumpuk pada tahun 2011 dan 2012, ketika Kluivert menjabat sebagai pelatih tim cadangan di FC Twente. Pada saat itu, tidak ada larangan untuk bertaruh pada pertandingan klub sendiri.
Meskipun demikian, mantan pemain internasional Belanda ini tidak sedang diselidiki terkait pengaturan pertandingan, dan utangnya sebagian besar telah dilunasi. Pengacaranya, Gerard Spong, menekankan bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung berkaitan dengan geng kriminal tersebut, bukan Kluivert. Spong menyebut kliennya sebagai "korban."
Â
Sekilas Karier Kluivert
Kluivert, yang merupakan anggota Generasi Emas Ajax, meraih ketenaran pada tahun 1995 ketika ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1995 pada usia 18 tahun. Ia bermain dengan baik untuk Barcelona dan juga pernah memperkuat AC Milan serta Newcastle United. Kluivert memainkan pertandingan terakhirnya pada tahun 2008 dan segera beralih ke dunia kepelatihan, pertama sebagai asisten di AZ Alkmaar.
Sejak tahun 2016, pria berusia 40 tahun ini bergabung dengan PSG, di mana ia menjadi salah satu juru bicara utama tim di media. Anaknya, Justin Kluivert, tetap berada di Belanda dan saat ini merupakan talenta muda yang menjanjikan di Ajax.
Sumber: Voetbal Primeur, De Volkskrant
Advertisement