Sukses


PSSI Pecat Shin Tae-yong Jelang Laga Krusial di Kualifikasi Piala Dunia, Hati-hati Jadi Bumerang

Bola.com, Jakarta KeputusanĀ PSSI memutus kerja sama dengan pelatih Timnas Indonesia asal Korea, Shin Tae-yong dipandang punya risiko yang bisa saja menjadi bumerang bagi federasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.

PSSI mengambil langkah mengejutkan dengan mendepak Shin Tae Young yang diketahui publik dari pres conference bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Jakarta, Senin (06/01/2025).

"Ada risiko memang jika terjadi pergantian pelatih, resiko pertama tim akan apakah akan lebih baik lagi, artinya ketika di tangan pelatih baru apakah permainan akan lebih menjanjikan? Kedua, Bisa saja Tim ini bukan tambah baik tapi lebih buruk. Itu mungkin resiko yang bisa saja terjadi dengan pergantian pelatih di tengah jalan," kata kesit Budi Handoyo kepada Bola.com.

Pria yang sering tampil di layar televisi nasional sebagai komentator jalannya pertandingan sepak bola itu tak memungkiri keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong menggemparkan publik sepak bola nasional mengingat pencapaian Timnas Indonesia di semua level usia ada peningkatan sejak kehadiran Shin pada 2020.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Level Meningkat

Setidaknya ada lima prestasi yang berhasil ditorehkan Shin pasca menduduki pelatih Timnas yaitu Membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia setelah 16 tahun penantian, kemudian membawa Timnas U-23 lolos Piala Asia 2024 untuk pertama kalinya, dan lolos ke putaran ketiga Piala Dunia 2026.

Sedangkan dua prestasi lainnya yakni adanya peningkatan peringkat FIFA yang begitu baik dari peringkat ke-176 hingga sekarang menduduki peringkat 130 dan yang terakhir adalah pencapaian di turnamen regional seperti SEA Games dan Piala AFF.

"Cukup mengejutkan juga ya, pergantian pelatih yang dilakukan PSSI Terhadap STY. Tapi, saya yakin berhentinya Kerjasama STY dan PSSI pasti sudah melalui pertimbangan matang. Katakan evaluasi setelah Indonesia selesai melakoni pertandingan kualifikasi piala dunia terakhir, dan akan memulai Maret nanti mungkin sudah dilakukan PSSI. Mungkin ada hal-hal yang tidak kita ketahui , ada sesuatu membuat PSSI akhirnya harus mengambil keputusan yang tidak mengenakan buat publik sepak bola Indonesia dan juga STY," ungkapnya.

"Tapi kalau bicara kalau bicara soal pergantian pelatih adalah suatu hal yang wajar terjadi dalam sepak bola. Memang, mungkin terlihat kurang wajar dilakukan secara mendadak dan disaat tim nasional sudah berada di jalur yang betul.Tapi apapun itu, evaluasi yang dilakukan PSSI, bukan persoalan tehnik saja, mungkin persoalan persoalan non teknis pun mereka bahas, misalnya bagaimana kerjasama antar pemain dan pelatih atau komunikasi. Saya kira itu menjadi pembahasan serius di PSSI," tambahnya.

3 dari 5 halaman

Waspada

Berkaca dari kampanye PSSI selama ini yang selalu menyampaikan tekadnya membawa Indonesia lolos Piala Dunia, maka sudah dipastikan banyak evaluasi yang harus dilakukan PSSI.

Menurut pria yang kini menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia DKI Jakarta ini, penampilan Timnas di beberapa pertandingan terakhir tidaklah begitu konsisten. Sehingga hal itu memunculkan kekhawatiran di kalangan pejabat tinggi PSSI, sehingga keputusan pahit memecat Shin tae-Yong pung harus dilakukan mereka.

Meskipun asa itu ada lagi saat kita mengalahkan Arab Saudi, penampilan Indonesia tidak stabil.

Ā 

4 dari 5 halaman

Laga Krusial

Indonesia akan menghadapi pertandingan berat karena tim-tim lain, calon lawan Indonesia seperti Bahrain menunjukan peningkatan yang bagus dengan jadi juara Piala Teluk.

Begitupun dengan Australia dan China yang terus berbenah dua bulan lebih cepat. Mungkin kesit menambahkan hal itu bisa jadi jadi alasan PSSI lainnya untuk menjadi alasan mengganti STY.

"Menurut saya memang ada target yang ingin dicapai PSSI, yakni lolos Piala Dunia 2026, syukur-syukur lolos langsung karena kans lolos langsung itu sekarang sangat terbuka. Persaingan Indonesia dengan tim lainnya, saya kira peluang Indonesia masih terbuka lolos. Mungkin setelah dilakukan evaluasi, PSSI agak ragu dengan kemampuan STY," tuturnya.

"Kalau saja kita ikuti perjalanan Indonesia di Pra Piala Dunia ini turun naik. Ada masa indonesia tampil bagus, di kemudian hari tiba-tiba drop. Jadi tidak stabil, mungkin seperti itu jadi salah satu pertimbangan PSSI. Dengan pemain yang ada saat ini, sejatinya grafik kita itu menanjak terus, tidak was was , kalah dari Bahrain dan Cina itu kan membuat kita was was," Lanjutnya.

Ā 

5 dari 5 halaman

Penggantinya Harus Lebih Baik

Lantas pelatih apa yang pas untuk Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong ? Kesit menegaskan pelatih asal daratan Eropa akan lebih cocok memimpin Timnas Senior untuk melanjutkan kepemimpinan Shin di Fase 3 Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pasalnya, kata Kesit Timnas sekarang ini banyak dihuni pemain-pemain keturunan yang kebanyakan dari Eropa. Jadi, dari komunikasi maupun strategi akan lebih cepat dipahami dan disinyalir akan berjalan lebih baik lagi.

"Saya kira kalau soal pelatih, lebih baik dari Eropa. Syukur-syukur dari Belanda karena pemainĀ timĀ kita saat ini kebanyakan dari daratan eropa khususnya Belanda. Sehingga komunikasi antara pelatih dan pemain, saya kira akan berjalan dengan baik, begitupun dengan pemahaman karakter bermain tentu sudah saling memahami," Kesit Budi Handoyo mengakhiri pembicaraan.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer