Bola.com, Gianyar - Drama terjadi di pertandingan Bali United melawan Persib Bandung dalam laga tunda pekan ke-12 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Selasa (7/1/2025).
Baca Juga
Advertisement
Saat Bali United hampir meraih kemenangan berkat gol Rahmat Arjuna pada menit ke-47, Persib Bandung akhirnya sukses menjaga rekor tidak terkalahkan Selamat putaran pertama.
Gol yang dicetak bek Maung Bandung, Gustavo de Franca, pada menit 90'+3 membuyarkan kemenangan Bali United yang sudah di depan mata. Situasi ini jelas membuat Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, geram bukan main.
Selama melatih Bali United, mungkin ini pertama kalinya pelatih yang karib disapa Teco itu langsung melakukan protes ke tengah lapangan ke wasit usai pertandingan.
Saat itu Teco bahkan sampai menghampiri wasit M. Erfan Efendi hingga ke tunnel Stadion Kapten I Wayan Dipta. Ia begitu kecewa dengan keputusan wasit yang dianggapnya tidak adil di pertandingan ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kartu Merah Memberi Pengaruh
Bahkan total tujuh kartu kuning diberikan kepada pemain Bali United, ditambah dengan dua kartu kuning untuk Yabes Roni yang membuatnya mendapatkan kartu merah tidak langsung. Sedangkan pemain Persib mendapatkan tiga kartu kuning.
Teco dan Bojan Hodak mendapatkan kartu kuning dari Erfan Efendi dalam laga ini. Kartu kuning yang didapatkan Teco juga membuatnya sedikit kesal dengan keputusan wasit.
"Sebenarnya kami sudah bermain bagus di babak pertama. Kami sudah mengontrol pertandingan. Pada babak kedua, kami bisa mencetak gol pada menit awal," ujar Teco.
"Namun, pemain kami dapat kartu merah yang membuat tim susah dan Persib bisa mencetak satu gol," lanjutnya usai pertandingan.
Advertisement
Mempertanyakan Wasit
Biasanya, Teco tidak ingin berbicara tentang wasit. Namun, kali ini situasinya berbeda. Ia juga mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu 10 menit.
Padahal menurutnya tidak ada kejadian yang dianggap bisa membuat injury time menjadi cukup lama.
"Saat kami unggul, kami mendapatkan perpanjangan waktu yang lama. Namun, saat kami kalah, wasit memberikan perpanjangan waktu yang sedikit," keluh Teco.
"Selain itu saya tidak tahu kenapa saya mendapatkan kartu kuning. Padahal saya tidak melakukan apa-apa. Yang masalah ada di bangku cadangan Persib. Saya bisa rugi kalau mendapat kartu kuning," ucapnya dengan kesal.
Teco juga mempertanyakan mengapa wasit tidak mengecek VAR saat gol Gustavo de Franca terjadi. Sebelum gol tercipta, ada pelanggaran kepada M. Rahmat yang dilakukan pemain Persib. Namun, wasit tidak membuat keputusan mengecek VAR.
Menurut Teco, seandainya saja pertandingan menghadapi Persib tidak ditunda, mungkin hasil pertandingan akan berbeda.
"Seharusnya kami bermain melawan Persib sebelum libur. Pasti pertandingan akan lebih baik karena ada faktor kelemahan mereka. Jelas kami kecewa dengan hasil ini," bebernya.
Bojan Hodak juga Mempertanyakan Wasit
Sementara di sisi lain pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, juga mengatakan hal serupa dengan Teco mengenai kepemimpinan sang pengadil lapangan.
Wasit jadi kambing hitam setelah hasil imbang dengan Bali United. Bahkan Bojan Hodak lebih tegas karena akan membawa keputusan wasit ini ke PSSI.
"Terbukti beberapa kali di pertandingan tadi, keputusan wasit tidak seimbang. Kami akan laporkan ke PSSI soal jalannya pertandingan dan tentang wasit yang memimpin pertandingan hari ini," tutupnya.
Advertisement