Bola.com, Jakarta - Teka-teki siapa pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia mulai menuai titik terang. Belakangan nama Patrick Kluivert kian gencar disebut-sebut sebagai pengganti Shin.
Selain itu, kabarnya PSSI juga tengah berburu sosok Direktur Teknik (Dirtek). Jabatan itu ada yang menyebut akan diisi oleh pelatih gaek Belanda, Louis Van Gaal.
Baca Juga
Kombinasi Tim Pelatih Timnas Indonesia: Patrick Kluivert Kepemimpinan, Alex Pastoor - Denny Landzaat Taktik dan Teknik
PSSI Respons Kekecewaan Putra Shin Tae-yong Setelah Ayahnya Dipecat: Tanya Bapaknya Sikap Kami, Gaji Tidak Pernah Telat
PSSI Pasang Badan untuk Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert yang Pernah Kena Kasus Judi: Kalau Terlibat, Pasti Sudah Diblacklist
Advertisement
Namun, kabar Louis Van Gaal yang bisa menjadi Dirtek anyar PSSI itu sempat dibantah oleh legenda Belanda yang lain, Ruud Gullit. Ternyata anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga pun mengungkapkan hal yang sama seperti Gullit.
"Kan udah dibantah sama pihak Louis Van Gaal ya? Ya tidak tahu juga," ujar Arya Sinulingga mengenai isu tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kerja Berat
Louis Van Gaal saat ini sudah berusia 73 tahun. Menurut Arya, dengan usia itu akan berat bagi eks pelatih Bayern Munchen itu untuk berkeliling Indonesia.
Sebab, tugas Direktur Teknik menurut Arya Sinulingga bukan hanya soal membawahi para pemain Timnas Indonesia. Namun, lebih kepada pengembangan sepak bola secara umum.
"Dirtek itu tidak hanya sekedar membawahi pemain Timnas. Dirtek juga harus mampu untuk membangun filosofi sehak bola. Itu artinya dia harus berputar seluruh Indonesia nih," jelasnya.
Advertisement
Tidak Mudah
Pekerjaan Dirtek PSSI tidak akan mudah. Apalagi dengan kondisi Indonesia yang sangat luas dan memiliki banyak pulau, serta jumlah penduduk yang luar biasa banyak.
"Dari Aceh ke Papua itu 8 jam. Satu benua Eropa juga itu," kata Arya Sinulingga.
"Dan itu muter-muter gitu. Itulah. Dan harus dia mampu kemana-mana. Dia bisa ke Aceh, bisa ke Palembang, bisa ke Kalimantan, bisa ke Sulawesi. Menyamakan persepsi, tidak gampang," tandasnya.