Bola.com, Jakarta - Mantan fisioterapis Timnas Indonesia asal Korea Selatan, Huh Ji-sub, menumpahkan unek-unek setelah atasannya, Shin Tae-yong, dipecat PSSI.
PSSI melengserkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025 dengan alasan dinamika kepemimpinan, bahasa, dan taktik.
Advertisement
"Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi saya. Pelatih kami diberhentikan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan atau rencana sebelumnya," tulis Huh Ji-sub dalam Instagramnya, @wassub__jissub, pada Kamis (9/1/2025).
"Keputusan itu tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membuat saya merasa kosong dan kehilangan arah," jelas Huh Ji-sub.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Baru Diangkat Agustus 2024
Pendepakan Shin Tae-yong juga membuat Huh Ji-sub hanya bertahan seumur jagung sebagai fisioterapis Timnas Indonesia. Sebab, ia baru ditunjuk pada Agustus 2024.
"Saya datang ke Indonesia dengan hati, bukan hanya untuk pekerjaan. Indonesia sudah seperti rumah kedua saya. Saya menghabiskan masa SMP dan SMA di sini, dan ada ikatan emosional yang mendalam dengan negeri ini," imbuh Huh Ji-sub.
"Impian saya sederhana, memberikan kontribusi, sekecil apa pun, untuk membantu Indonesia mencapai mimpi besarnya lolos ke Piala Dunia."
"Namun, dalam dunia olahraga, hal seperti ini sering terjadi. Pertemuan dan perpisahan bisa terjadi kapan saja, tanpa kita sangka. Meski begitu, menerima kenyataan ini tetap tidak mudah," tuturnya.
Advertisement
Tidak Menyangka
Huh Ji-sub tidak menyangka Shin Tae-yong akan dicopot. Padahal, ia telah menyusun rencana besar untuk Timnas Indonesia sepanjang 2025 dengan sport scientist.
"Saya menghormati keputusan yang sudah diambil, meski tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa yang ada di hati," tutur Huh Ji-sub.
"Saya sebenarnya sudah mempersiapkan rencana besar untuk 2025. Saya ingin membantu Timnas Indonesia dengan peran baru sebagai ahli ilmu olahraga."
"Saya percaya pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan kedokteran olahraga dapat menjadi satu di antara kunci untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi. Bahkan setelah turnamen ini, saya sudah menyiapkan berbagai program untuk masa depan sepak bola Indonesia. Tapi sekarang, semua yang sudah saya rencanakan terasa hancur," jelasnya.
Dapat Tawaran dari Klub Lain
"Pada Desember 2024, saya sempat menerima tawaran dari klub luar negeri dan juga Timnas Korea Selatan. Namun, saya memilih tetap di Indonesia. Saya ingin menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju impian besar negara ini. Tapi dengan pemberhentian pelatih kami yang begitu tiba-tiba, saya merasa kehilangan peran saya di sini. Saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya lakukan," ungkap Huh Ji-sub.
"Ada banyak hal yang terjadi di balik layar. Hal-hal yang mungkin tidak akan pernah diketahui publik. Tapi saya memilih untuk tidak membahasnya, karena saya percaya bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita bergerak maju. Mengkritik masa lalu hanya akan menghambat langkah ke depan."
"Meski hati saya berat, harapan saya untuk Indonesia tidak pernah pudar. Saya ingin melihat Indonesia terus maju, hingga suatu hari mimpi besar kita semua untuk lolos ke Piala Dunia akhirnya terwujud."
"Terima kasih kepada semua orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan saya di sini. Saya benar-benar bersyukur atas setiap momen yang saya habiskan di Indonesia. Untuk para penggemar sepak bola Indonesia, saya tidak akan pernah melupakan semangat dan dukungan kalian."
"Saya akan selalu mendukung Indonesia, di mana pun saya berada. Perjalanan ini mungkin berhenti di sini, tapi cinta saya untuk sepak bola Indonesia tidak akan pernah hilang," ujar mantan fisioterapis Suwon Samsung Bluewings dan Gangwon FC di Korea Selatan ini.
Advertisement