Bola.com, Kediri - Pembinaan pemain usia dini sangat penting bagi regenerasi di sepak bola. Banyak pelatih hebat dan pengalaman fokus terjun di bidang ini. Salah satunya adalah Raja Isa Raja Akram.
Lewat lembaganya, Raja Isa Football Agency, mantan arsitek PSM dan Persipura, ini getol menggelar coaching clinic dan turnamen kelompok umur.
Advertisement
Misinya adalah mengenalkan dan mencari bibit muda yang nantinya bisa berprestasi bagi sepak bola Malaysia, apakah di level klub maupun Tim Harimau Malaya.
"Saya telah menghabiskan sebagian besar karier dan usia melatih klub di Malaysia dan beberapa negara, seperti Indonesia, Bangladesh, dan sempat di Afrika. Saat umur mulai tua, saya balik ke Malaysia dan ingin berkontribusi untuk negara," kata Raja Isa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penalti adalah Bagian dari Sepak Bola
Dengan pengalaman segudang, Raja Isa jadi sosok yang sangat paham tentang dunia si kulit bundar. Pria berusia 58 tahun ini salah satu narasumber Bola.com yang kompeten untuk menganalisis permasalahan sepak bola.
Nama Raja Isa juga terkenal sebagai analis yang punya pandangan visioner di Malaysia. Namun, di antara kelebihan itu, Raja Isa sedang rajin menghelat turnamen bertajuk Raja Isa Penalty Kick untuk pemain U-8, U-10, U-12, dan U-15 girls.
"Penalti juga bagian permainan sepak bola. Mengeksekusi penalti tak hanya butuh skill, tapi juga mental berani dan percaya diri. Pemain dunia seperti Roberto Baggio, Cristiano Ronaldo hingga Lionel Messi pernah gagal penalti. Meski mereka pemain hebat," katanya.
Advertisement
Membangun Kepercayaan Diri Pemain Muda
Turnamen adu tendangan dari titik 12 pas ini, lanjut Raja Isa, dikhususkan untuk anak-anak kecil agar mereka juga punya keberanian dan percaya diri.
"Turnamen ini just for fun. Namun, nilai di baliknya sangat penting, yaitu agar sejak kecil anak-anak punya jiwa berani dan percaya diri. Jika karakter ini sudah kuat, dalam pertumbuhannya anak-anak ini akan optimistis menghadapi kehidupan," ujarnya.
Sepak bola, lanjut Raja Isa, adalah proses pengulangan untuk mematangkan teknik. Termasuk cara menendang bola di titik penalti.
"Jika teknik sudah mapan dan kuat, pola permainan apa pun bisa dilakukan dengan baik. Itu harus dimiliki pesepakbola sejak kecil," tuturnya.
Baca Juga
Piala Dunia 2026 Impian Semua Orang, Patrick Kluivert Pasti Ingin Cetak Prestasi Pribadi Bersama Timnas Indonesia
Kejar Laju Indonesia, Inilah Intervensi Pemerintah Malaysia Agar Harimau Malaya Back to Back di Piala Asia 2027
Andai Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Banyak Pemain Diaspora Grade-A Bakal Antre Minta Dinaturalisasi