Bola.com, Yogyakarta - Pertandingan perdana PSIM Yogyakarta di babak 8 besar Pegadaian Liga 2 2024/2025 resmi ditunda. Laskar Mataram seharusnya menjamu lawannya di Stadion Mandala Krida pada Sabtu (18/1/2025) mendatang.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Media Officer PSIM Yogyakarta, Irza Triamanda. Penundaan ini menyusul jadwal pertandingan lanjutan antara Deltras FC dan Persibo Bojonegoro.
Advertisement
Laga pekan ke-14 Grup 3 Liga 2 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/1/2025) statusnya belum selesai. Pertandingan itu jadi penentu dalam perebutan tiket terakhir untuk lolos ke babak 8 besar.
Komdis PSSI membatalkan gol Persibo pada menit ke-90+4. Dengan demikian, skor sementara 1-0 untuk keunggulan Deltras FC. Duel kedua kesebelasan memang sempat terhenti akibat kontroversi di menit-menit akhir.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pernyataan PSIM
Irza Triamanda mengatakan, sampai sekarang jadwal resmi laga home PSIM yang baru belum diumumkan. Sedangkan partai lanjutan antara Deltras FC versus Persibo bakal dimainkan di Stadion Sasana Krida AAU, Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025) pukul 15.30 WIB.
"Update informasi resmi terkait tanding lanjutan antara Deltras Sidoarjo dan Persibo Bojonegoro yang akan dilaksanakan besok Sabtu tanggal 18 Januari," ujar Irza Triamanda, Kamis (16/1/2025).
"Oleh karena itu, laga home pertama di Stadion Mandala Krida akan mundur. Akan tetapi, untuk tanggal resmi mundurnya pertandingan belum ada update informasi lagi," sambungnya.
Advertisement
Menjaga Netralitas
Untuk menjaga netralitas dan integritas kompetisi, lokasi pertandingan sengaja dipindah ke Yogyakarta. Laga ini bakal dilanjutkan dengan komposisi pemain yang sama seperti saat pertandingan dihentikan.
Tanpa ada tambahan atau penggantian daftar pemain cadangan. Jumlah pergantian pemain pun harus mengikuti kondisi terakhir sebelum laga terhenti.
Keputusan ini diambil untuk menjaga integritas kompetisi dan menegakkan azas fair play. Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menegaskan bahwa semua pihak harus mematuhi keputusan demi kelancaran pertandingan.