Mengulas Performa Witan Sulaeman yang Tak Kunjung Stabil Bersama Persija: Bakal Kehilangan Posisi di Timnas Indonesia?

Permainan Witan yang istimewa, membuatnya menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia U-16 ketika itu, Indra Sjafri. Pada 2017, ia mencetak gol pertamanya di Piala AFF U-16 dalam pertandingan melawan Brunei Darussalam pada 13 September.

Setelah di Timnas Indonesia U-16, nama Witan selalu paten naik kelas, mulai U-19 hingga U-23. Bahkan, caps timnas senior sudah dirasakannya pada 2021.

Saat itu, Witan diturunkan dalam pertandingan persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Oman pada 29 Mei 2021. Ia masuk sebagai pemain pengganti, menggantikan Evan Dimas Darmono pada menit ke-68.

Witan Sulaeman lahir di Palu, 8 Oktober 2001. Jebolan SKO Ragunan itu pernah ditempa di PSIM Yogyakarta, kemudian dalam kurun waktu tiga tahun melanglang buana hingga ke Eropa untuk abroad.

Witan pernah ke klub Serbia Radnik Surdulica, Lechia Gdansk (Polandia), FK Senica (Slovakia), dan AS Trencin (Slovakia). Musim lalu atau 2023/2024, menandai kembalinya Witan ke sepak bola Indonesia, ia bergabung dengan Persija Jakarta.

Pengalamannya di level Timnas Indonesia tak perlu diragukan lagi. Witan dilatih dua pelatih berbeda sejak di level U-19, dari Indra Sjafri ke Shin Tae-yong ketika sudah menembus level tim senior.

Di Timnas Indonesia U-19, Witan bermain 34 kali dan mencetak delapan gol, lalu di U-22 bermain 22 kali dengan torehan satu gol. Witan juga mengoleksi 8 gol dari 29 laga di Timnas Indonesia U-23.

Puncaknya di level Timnas Indonesia senior, Witan mencatat 46 penampilan dan mencetak 9 gol di usia 23 tahun. Sebuah perjalanan ciamik dari Witan.

Witan Sulaeman masih sering bolak-balik masuk ke Timnas Indonesia di akhir-akhir masa jabatan Shin Tae-yong. Ia masih menjadi satu di antara pemain lokal yang bermain untuk Timnas Indonesia di antara dominasi pemain diaspora.

Witan sering diturunkan STY saat perjalanan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski tidak bermain penuh, Witan tampil saat menghadapi Arab Saudi, Australia, Bahrain, China, dan Jepang.

Witan ada di bangku cadangan saat Indonesia menang krusial 2-0 atas Arab Saudi di Jakarta pada 19 November 2024.

Sementara bersama Persija, Witan kembali menjadi bagian dari tim Macan Kemayoran setelah dipinjamkan ke Bhayangkara musim lalu.

Pada BRI Liga 1 2024/2025, Witan memang masih sering mendapat kesempatan bermain di Persija, namun bukan sebagai pemain utama.

Sepanjang musim ini ia bermain 20 kali, belum mencatatkan satu gol pun, tapi mengoleksi dua assist. Witan cuma tujuh kali menjadi starter dan total bermain 819 menit.

Pelatih Persija, Carlos Pena lebih sering memasang trio lini depan seperti Ryo Matsumura, Gustavo Almeida, Marko Simic, atau pemain muda Rayhan Hannan sebagai starter, membuat Witan seringkali baru turun di babak kedua.

Witan tetaplah pemain dengan pamor ciamik untuk Timnas Indonesia. Kemampuan Witan bakal masih dibutuhkan pelatih baru Patrick Kluivert.

Witan bisa diproyeksikan bermain sebagai penyerang sayap kanan maupun kiri untuk kebutuhan permainan. Dalam situasi terkini skuad Timnas Indonesia, ada pemain seperti Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, hingga pendatang baru Ole Romeny yang bisa diplot sebagai penyerang sayap.

Terlebih Ragnar Oratmangoen harus absen di pertandingan kontra Australia karena akumulasi kartu. Di sisi lain Witan masih mendapatkan menit bermain di Persija meski tidak cukup sering.

Witan bakal memaksimalkan kesempatan setiap menit di Persija, untuk membuktikan diri layak masuk proyeksi permainan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.