Bola.com, Malang - Para pemain muda di BRI Liga 1 2024/2025 mulai bermunculan. Awalnya, mereka diturunkan untuk memenuhi regulasi dari kompetisi. Momen tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain muda yang dimiliki klub kontestan.
Sampai saat ini, bermunculan pemain muda yang jadi tulang punggung tim di BRI Liga 1. Mereka layak menjadi nominasi pemain muda terbaik musim ini. Permainannya di klub memberi warna tersendiri, bukan untuk sekedar memenuhi regulasi.
Advertisement
Hingga pekan 27 BRI Liga 1 2024/2025, setidaknya ada 3 nama yang tampil konsisten sebagai starter.
Dua di antaranya pemain muda dari Arema FC, Achmad Maulana dan Arkhan Fikri. Satu nama lain adalah Rahmat Arjuna, winger muda yang kini jadi andalan Bali United.
Sebenarnya, tiga nama ini sudah muncul sejak musim lalu. Namun, kali ini mereka lebih matang sehingga kesempatan bermain yang didapatkan lebih banyak.
Ketiga pemain itu punya peran berbeda di masing-masing tim. Achmad bermain sebagai bek kanan, sedangkan Arkhan gelandang serangan. Untuk Arjuna, turun sebagai winger.
Jika bisa melanjutkan performa apiknya, tidak menutup kemungkinan salah satunya akan meraih gelar pemain muda terbaik Liga 1.
Musim lalu, gelar ini jatuh kepada bek kanan Borneo FC, Fajar Fathurrohman. Selain tampil konsisten, Fajar jadi pemain yang turun dalam 34 pertandingan sebagai starter. Itu jadi nilai lebih pemain asal Manokwari tersebut.
Berikut ulasan pemain muda yang tampil apik di BRI Liga 1 musim ini.
Berita video Jan Olde Riekerink menyebut untuk bersaing ketat dengan Persib Bandung dalam perebutan gelar juara BRI Liga 1, akan sulit jika Maung Bandung terus meraih hasil positif di sisa laga.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Achmad Maulana (Arema FC)
Sejak musim lalu, dia tampil energik di sektor bek kanan Arema FC. Sayang, Singo Edan berkutat di papan bawah. Namun, musim ini dia bisa berkontribusi lebih banyak, turun sebagai starter sebanyak 20 kali dan mencetak satu gol.
Achmad sering membuat winger lawan mati kutu. Baik pemain lokal maupun asing kesulitan melewati hadangan Achmad. Meski berbadan kurus, namun dia tak mudah kalah saat duel. Wajar jika dia masih jadi pilihan utama di sektor bek kanan.
Padahal Achmad berposisi asli sebagai gelandang bertahan, tetapi dia bisa berperan sebagai bek kanan dengan sangat baik. Bahkan pemain lain yang berposisi asli bek kanan harus tergusur, yakni Rifad Marasabessy.
Sampai saat ini, Achmad melewatkan 7 pertandingan, karena dia sempat membela Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024. Selain itu dia sempat menjalani sanksi akumulasi kartu. Jika dalam kondisi fit, sudah pasti bek kanan Arema jadi miliknya.
Advertisement
Arkhan Fikri (Arema FC)
Meski berpostur mungil, itu tidak menjadi kendala bagi Arkhan untuk menjalankan tugas sebagai gelandang serangan Arema FC. Hingga saat ini, dia sudah turun dalam 22 pertandingan.
Catatan itu sudah jadi performa terbanyak dalam satu musim bagi Arkhan. Karena dua musim sebelumnya di Arema, dia tidak terlalu sering jadi starter.
Kini perannya di Arema lebih besar. Karena dalam 4 pertandingan beruntun dia menggambil peran sebagai gelandang serang. Mengingat playmaker asing Arema FC, Wiliam Marcilio masih diparkir karena persoalan internal.
Bisa jadi sampai akhir musim Arkhan akan jadi gelandang serang Arema FC, karena performanya justru lebih baik. Dia berhasil mencetak gol pertamanya di pekan 23 saat melawan PSS Sleman.
Sebenarnya, Arkhan sudah menarik perhatian sejak pramusim, karena dia terpilih sebagai pemain muda terbaik Piala Presiden 2024. Permainannya makin tenang dan berkontribusi membawa Singo Edan juara di turnamen pramusim itu.
Rahmat Arjuna (Bali United)
Bali United juga tidak kehabisan bibit muda. Kali ini Rahmat Arjuna yang moncer dengan permainan ngototnya. Usianya baru 20 tahun, tetapi sudah jadi pilihan utama di sektor sayap.
Dia juga sudah menyumbangkan 5 gol dalam 24 kesempatan bermain pada musim ini.
Padahal Bali United dihuni banyak pemain sarat pengalaman, tapi jebolan tim junior Bali United ini punya karakter yang lebih kuat.
Arjuna lebih cepat dan punya stamina yang masih bagus. Sehingga dia menyingkiran pemain seperti M. Rahmat dan Irfan Jaya.
Hanya saja performa Bali United kurang konsisten musim ini. Sehingga mereka mulai terlempar dari persaingan papan atas. Meski demikian, Arjuna sudah diperhitungkan sebagai salah satu winger berbahaya di Liga 1 meski di usia muda.
Advertisement