Bola.com, Jakarta - Timnas Australia punya cerita menarik soal nakhoda mereka di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua mantan pemain dari generasi berbeda, Graham Arnold dan Tony Popovic, bergantian mengendalikan The Socceroos episode ini.
Graham Arnold mengundurkan diri dari jabatan pelatih Timnas Australia pada September 2024, di tengah-tengah babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Advertisement
Padahal selama enam tahun memimpin Timnas Australia di level U-23 dan Senior telah banyak prestasi yang dipersembahkannya. Mantan striker Negeri Kangguru ini membawa Timnas Australia U-23 menempati peringkat ketiga Piala Asia U-23 hingga tampil di Olimpiade Paris 2024.
Timnas Australia juga dua kali diantarnya sampai perempat final Piala Asia 2019 dan Piala Asia 2023. Graham Arnold yang mengawali kariernya sebagai asisten bagi Guus Hiddink, Frank Farina, dan Pim Verbeek di tiga perhelatan Piala Dunia berbeda ini berhasil menempatkan Timnas Australia di fase 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Namun, semua tinta emas yang ditorehkan Graham Arnold di Timnas Australia sejak 2018 hingga 2024 tiba-tiba terhapus semua gara-gara hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Timnas Indonesia di SUGBK Jakarta, 10 September silam. Graham Arnold pun dipecat dan jabatannya diserahkan kepada Tony Popovic.
Karir kepelatihan mentereng Graham Arnold memang tak seindah rapornya saat jadi pemain. Ketika jadi penyerang andalan Timnas Australia, dia gagal pada partai playoff antar-Konfederasi melawan Argentina untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia 1994 yang digelar di AS.
Diego Maradona dkk. menjegal langkah Graham Arnold cs dengan agregat 2-1, setelah dua pertarungan di Sydney Football Stadium,31 Oktober 1993 31, berakhir imbang 1-1. Kemudian di Estadio Monumental, Buenos Aires, 17 Nopember 1993, Tim Tango menang tipis 1-0 berkat gol bek Australia, Alex Tobin menit ke-59.
Komentar Jordi Cruyff soal membangun Timnas Indonesia dari mulai jenjang usia dan senior
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harapan di Pundak Tony Popovic
Kini harapan besar ada di pundak Tony Popovic. Mantan bek tengah Nasional ini diharapkan meloloskan Timnas Australia ke Piala Dunia 2026 yang dihelat di AS, Kanada, dan Meksiko.
Pelatih berdarah Serbia ini belum terkalahkan pada empat pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski menduduki peringkat kedua klasemen sementara Grup C Zona Asia, masa depan Timnas Australia belum benar-benar cerah.
Namun Tony Popovic yang pernah menukangi Crystal Palace di Premier League ini yakin dirinya bisa ikut menerbangkan Timnas Australia ke Piala Dunia 2026. Dia pernah ikut memecahkan rekor Timnas Australia selama 32 tahun tak pernah berkiprah di pesta sepakbola terbesar di Bumi itu.
Advertisement
Menunggu Hasil Popovic
Ketika Timnas Australia dibesut Guus Hiddink, Tony Popovic adalah bek tengah andalan. Bersama Mark Viduka, Herry Kewell, Tim Cahil dkk. dia membegal ambisi Timnas Uruguay yang diperkuat Diego Forlan dengan agregat 4-2 lewat drama adu penalti setelah imbang 1-1 pada leg kedua di Stadion Telstra Sydney, 16 November 2005.
Nah. Apakah Tony Popovic bisa mampu menyamai raihan Graham Arnold memandu Timnas Australia dua kali ke Piala Dunia?
Atau The Socceroos malah kembali ke era kegelapan yang pernah tiga kali gagal ke Piala Dunia lewat jalur playoff pada 1994, 1998, dan 2002 silam?
Baca Juga
Duo Debutan Timnas Indonesia Tampil Memuaskan saat Lawan Australia, Ragnar Oratmangoen Bisa Jadi Senjata untuk Bekap Bahrain
Tegas! Manajer Timnas Indonesia Tak Akan Biarkan Influencer Ganggu Fokus Tim Garuda
Update Kondisi Mental Pemain Timnas Indonesia Usai Dihajar Australia, Sumardji: Terpengaruh, Harus Digenjot Lagi